Sabtu 07 Oct 2023 12:46 WIB

Biden Berdalih tak Bisa Hentikan Pembangunan Tembok di Perbatasan Meksiko

AS akan kembali melakukan pembangunan tembok perbatasan Meksiko sekitar 32 km.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah AS akan kembali melakukan pembangunan tembok perbatasan Meksiko sekitar 32 km.
Foto: AP
Pemerintah AS akan kembali melakukan pembangunan tembok perbatasan Meksiko sekitar 32 km.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membela keputusan pemerintahannya untuk mengesampingkan 26 Undang-Undang (UU) federal di Texas Selatan. Pemerintah AS akan kembali melakukan pembangunan tembok perbatasan sekitar 32 km.

Biden menyatakan tidak punya pilihan selain menggunakan pendanaan era Donald Trump untuk pembangunan tembok perbatasan untuk menghentikan migrasi ilegal dari Meksiko. Ketika ditanya apakah menurutnya tembok seperti itu berfungsi, dia menjawab dengan datar, “Tidak.”

Baca Juga

Pembangunan baru diumumkan pada Juni, tetapi dananya dialokasikan pada 2019 sebelum presiden Partai Demokrat itu menjabat. Biden mengatakan, telah mencoba membuat anggota parlemen mengalihkan dana tersebut tetapi Kongres menolaknya. UU itu mengharuskan pendanaan tersebut digunakan sesuai persetujuan dan pembangunannya harus selesai pada 2023.

“Uang itu digunakan untuk pembangunan tembok perbatasan. Saya tidak bisa menghentikan itu," kata Biden.

Tapi, pengabaian UU federal untuk pembangunan tersebut menimbulkan pertanyaan, terutama karena Biden mengutuk pengeluaran tembok perbatasan ketika mencalonkan diri untuk memasuki Gedung Putih. Salah satu keputusan pertama Biden sebagai presiden adalah menghentikan penggunaan dana darurat untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Selatan dan mengakhiri keadaan darurat nasional di wilayah itu.

Keputusan tersebut diambil ketika pemerintahan Biden sedang berjuang untuk mengelola peningkatan jumlah migran di perbatasan dan menyebar ke wilayah yang lebih luas. Para pemimpin Partai Demokrat AS di New York, Chicago, dan Washington meminta bantuan federal untuk menangani peningkatan jumlah migran di kota-kota tersebut.

Pejabat pemerintah mengumumkan pada Kamis (5/10/2023) bahwa mereka akan melanjutkan deportasi migran kembali ke Venezuela. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat kedatangan.

Partai Republik menilai tindakan Biden tidak efektif dalam kebijakan perbatasan. Beberapa pihak menyatakan, mereka tidak akan mendanai upaya apa pun lagi di Ukraina tanpa peningkatan substansial pada pendanaan keamanan perbatasan.

Keputusan tersebut langsung mendapat kritik dari para pendukung imigran dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. “Ini kemunduran karena tidak menyelesaikan masalah,” katanya.

Lopez Obrador sering memuji Biden di masa lalu karena presiden AS pertama dalam waktu yang lama yang tidak membangun tembok apa pun. Namun keputusan baru ini menimbulkan kekecewaan.

AS tutup penyeberangan perbatasan tersibuk...

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement