Senin 09 Oct 2023 11:35 WIB

Indonesia Sampaikan Belasungkawa Atas Gempa Afghanistan yang Tewaskan 2.400 Orang

Gempa berkekuatan 6,3 SR terjadi di barat laut Kota Herat, Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Alat berat menggali tanah mencari korban tertimbun setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023).
Foto: AP Photo/Omid Haqjoo
Alat berat menggali tanah mencari korban tertimbun setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa atas bencana gempa yang melanda Afghanistan. Bencana tersebut telah menewaskan lebih dari 2.400 jiwa. 

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas gempa bumi dengan kekuatan 6,2 SR yang mengguncang provinsi Herat di Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023)," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI ewat akun X resminya, Senin (9/10/2023). 

Baca Juga

"Kami mengucapkan belasungkawa dan simpati mendalam kepada para korban bencana serta sanak keluarga mereka," ujar Kemlu RI dalam unggahannya. 

Pada Sabtu pekan lalu, gempa mengguncang kota Herat, Provinsi Herat, Afghanistan. Menurut United States Geological Survey (USGS), kekuatan gempa mencapai 6,3 skala Richter. 

Pada Ahad (8/10/2023) lalu, Juru Bicara Kementerian Kebencanaan Taliban Janan Sayeeq mengungkapkan, jumlah korban tewas mencapai 2.445 jiwa. Sementara korban luka melampaui 2.000 orang. Sebelumnya Sayeeq sempat mengatakan bahwa korban luka menyentuh angka 9.000 orang. 

Jumlah korban tewas meningkat tajam. Sebab sebelumnya pada Ahad, Palang Merah Afghanistan mengungkapkan korban jiwa akibat gempa berada di angka 500 orang. 

Janan Sayeeq mengatakan, gempa pada Sabtu lalu juga merusak atau menghancurkan 1.320 rumah. Saat ini tim penyelamat masih dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak gempa. 

Kepala Kantor Taliban di Qatar Suhail Shaheen mengungkapkan, saat ini masyarakat Afghanistan sangat membutuhkan bantuan makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, dan tenda. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement