REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang yang pecah antara Israel dengan kelompok pejuang Hamas di Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) telah menimbulkan banyak kerusakan dan korban jiwa. Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) sedang menyiapkan rencana kontingensi, dengan mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di wilayah Palestina dan sekitarnya.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengungkapkan, Kemenlu terus berkoordinasi dengan tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terdekat dari wilayah Palestina, yakni KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi.
"Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," kata Judha dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Berdasarkan pemutakhiran data terakhir, papar dia, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina di mana 13 WNI berada di Gaza, tapi tiga di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia. Jadi, saat ini terdapat 10 orang di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat.
Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Namun, Judha memastikan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
Selanjutnya, Kemenlu RI meminta para WNI di Palestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI. Kemlu RI mengimbau bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel.
"Untuk kondisi darurat segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut," ujarnya.