Rabu 11 Oct 2023 07:11 WIB

Media Israel: 1.000 Orang Tewas Pascaserangan Hamas

Israel membalas serbuan Hamas itu dengan serentetan serangan udara ke Jalur Gaza.

Asap mengepul setelah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam sebuah rumah di Ashkelon, Israel selatan, Sabtu, 7 Oktober 2023. Roket tersebut ditembakkan saat Hamas mengumumkan operasi baru melawan Israel.
Foto: AP Photo/Tsafrir Abayov
Asap mengepul setelah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam sebuah rumah di Ashkelon, Israel selatan, Sabtu, 7 Oktober 2023. Roket tersebut ditembakkan saat Hamas mengumumkan operasi baru melawan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Korban jiwa di pihak Israel pascaserangan Hamas di kota-kota dekat Jalur Gaza telah melebihi 1.000 orang, menurut laporan surat kabar Israel Haaretz yang mengutip kedutaan Israel di Washington.

Namun, jumlah baru korban jiwa itu belum dikonfirmasi oleh para pejabat di Tel Aviv dan sebelumnya, pihak berwenang Israel menyebutkan ada 900 orang yang meninggal dan 2.806 orang terluka.

Baca Juga

Puluhan petempur kelompok Palestina Hamas menyusup ke kota-kota Israel dekat Gaza pada Sabtu (7/10/2023) di tengah gempuran roket.

Hamas menyatakan serangan itu dilancarkan sebagai reaksi atas serangkaian pelanggaran yang dilakukan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, juga atas peningkatan kekerasan oleh kalangan pemukim Israel.

Israel membalas serbuan Hamas itu dengan serentetan serangan udara ke Jalur Gaza serta dengan memblokade wilayah itu, yang ditinggali oleh hampir 2,3 juta orang. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 830 warga Palestina tewas dan 4.250 lainnya terluka dalam bombardemen yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki Israel untuk menghancurkan kemampuan Hamas, serta untuk "melakukan pembalasan atas hari yang kelabu ini."

 

sumber : Antara/Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement