Kamis 12 Oct 2023 19:42 WIB

Mesir Fasilitasi Pengiriman Bantuan untuk Gaza

Pengiriman bantuan ke Palestina terhambat oleh pemboman Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Mesir mengatakan pada Kamis (12/10/2023), bahwa pihaknya mengarahkan penerbangan bantuan internasional untuk Gaza ke bandara di Sinai utara.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Mesir mengatakan pada Kamis (12/10/2023), bahwa pihaknya mengarahkan penerbangan bantuan internasional untuk Gaza ke bandara di Sinai utara.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir mengatakan pada Kamis (12/10/2023), pihaknya mengarahkan penerbangan bantuan internasional untuk Gaza ke bandara di Sinai utara. Pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina sejauh ini terhambat oleh pemboman Israel di sekitar perbatasan.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan, perlintasan Rafah antara Sinai dan Gaza tetap terbuka. Mesir telah meminta Israel untuk tidak menargetkan penyeberangan di sisi Palestina setelah serangan yang menghalangi operasi berjalan normal.

Baca Juga

Kairo tetap berupaya untuk memungkinkan pengiriman bantuan. “Sejak awal, kami menekankan untuk terus membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan kemanusiaan, dan penyeberangan tersebut akan tetap terbuka sampai kami memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Bandara Al Arish di Sinai utara, sekitar 45 km dari perbatasan Gaza, bersiap menerima tiga penerbangan bantuan dari Qatar dan Yordania. Namun, menurut dua sumber keamanan Mesir, penerbangan tersebut tidak akan meninggalkan bandara sampai koridor kemanusiaan telah dibangun.

Mereka mengatakan, Mesir dan Yordania telah menerima jaminan dari Amerika Serikat (AS) bahwa bantuan akan dikirim ke Gaza, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Namun Menteri Energi Israel Israel Katz mengatakan, pasokan listrik, air, dan bahan bakar tidak akan dibuka untuk Gaza. Blokade tersebut bakal dicabut jika Hamas telah membebaskan semua warga Israel yang mereka sandera.

Sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007, Israel dan Mesir telah memberlakukan blokade kepada Gaza. Tindakan ini membatasi lalu lintas orang dan barang masuk dan keluar dari wilayah tersebut.

Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Kamis, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menekankan perlunya menjamin layanan kemanusiaan dan bantuan kepada warga Palestina di Gaza. Sisi juga memberi tahu Sunak tentang upaya berkelanjutan Mesir untuk mendorong terciptanya ketenangan dan pengendalian diri untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah.

"Akibatnya akan dibayar oleh lebih banyak orang yang tidak bersalah, dan konsekuensinya akan meluas ke seluruh wilayah," ujar pernyataan kantor kepresidenan Mesir. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement