Sabtu 14 Oct 2023 21:06 WIB

Malam Ini Jet Tempur Israel Sasar Pemukiman di Gaza Utara, Lebih Dari 20 Warga Sipil Gugur

Serangan teroris Israel juga mengakibatkan lebih dari 80 warga sipil lainnya terluka.

Kawasan dengan bangunan rusak berat dan hancur menjadi sepi setelah penduduk Kota Gaza mulai mengungsi menyusul peringatan Israel akan peningkatan operasi militer di jalur Gaza, 14 Oktober 2023. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 13 Oktober telah menyerukan evakuasi dari semua warga sipil di Gaza utara menjelang invasi darat yang diperkirakan akan terjadi.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kawasan dengan bangunan rusak berat dan hancur menjadi sepi setelah penduduk Kota Gaza mulai mengungsi menyusul peringatan Israel akan peningkatan operasi militer di jalur Gaza, 14 Oktober 2023. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 13 Oktober telah menyerukan evakuasi dari semua warga sipil di Gaza utara menjelang invasi darat yang diperkirakan akan terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 20 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, meninggal dunia, Sabtu (14/10/2023) malam ketika pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara dahsyat terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di lingkungan Al-Fakhura, yang terletak di sebelah barat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Serangan teroris Israel juga mengakibatkan lebih dari 80 warga sipil lainnya terluka.

Koresponden WAFA mengatakan bahwa jet tempur Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal dengan rudal tanpa peringatan sebelumnya, membunuh 20 orang secara brutal dan melukai lebih dari 80 lainnya. Korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia di kota tetangga Beit Lahiya.

Baca Juga

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat telah melonjak menjadi 2.269 orang, dengan 9.814 orang dilaporkan terluka.

Di Gaza saja, jumlah korban meningkat menjadi 2.215 orang tewas dan 8.714 orang luka-luka. Di Tepi Barat, 54 warga Palestina gugur oleh pasukan pendudukan Israel, dan lebih dari 1.100 orang terluka.

Sebagai buntut dari agresi Israel yang menghancurkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza berada pada kondisi kritis, dengan waktu yang hampir habis untuk mencegah bencana kemanusiaan jika bahan bakar dan layanan kesehatan dan kemanusiaan menyelamatkan jiwa. pasokan tidak dapat segera dikirim di tengah blokade Israel sepenuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement