REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 20 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, meninggal dunia, Sabtu (14/10/2023) malam ketika pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara dahsyat terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di lingkungan Al-Fakhura, yang terletak di sebelah barat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Serangan teroris Israel juga mengakibatkan lebih dari 80 warga sipil lainnya terluka.
Koresponden WAFA mengatakan bahwa jet tempur Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal dengan rudal tanpa peringatan sebelumnya, membunuh 20 orang secara brutal dan melukai lebih dari 80 lainnya. Korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia di kota tetangga Beit Lahiya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat telah melonjak menjadi 2.269 orang, dengan 9.814 orang dilaporkan terluka.
Di Gaza saja, jumlah korban meningkat menjadi 2.215 orang tewas dan 8.714 orang luka-luka. Di Tepi Barat, 54 warga Palestina gugur oleh pasukan pendudukan Israel, dan lebih dari 1.100 orang terluka.
Sebagai buntut dari agresi Israel yang menghancurkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza berada pada kondisi kritis, dengan waktu yang hampir habis untuk mencegah bencana kemanusiaan jika bahan bakar dan layanan kesehatan dan kemanusiaan menyelamatkan jiwa. pasokan tidak dapat segera dikirim di tengah blokade Israel sepenuhnya.