Dalam akhir kunjungan Biden, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, Israel akan mengizinkan makanan, air, dan obat-obatan mencapai Gaza selatan melalui Mesir. Israel menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan membiarkan bantuan sampai Hamas membebaskan sekitar 200 sandera yang disandera dalam serangan 7 Oktober.
Israel pekan lalu memerintahkan lebih dari satu juta warga sipil di Gaza utara untuk berpindah ke selatan guna menghindari serangan. Namun, nyatanya Israel pun tetap menyerang warga yang berpindah bahkan fasilitas-fasilitas seperti sekolah dan rumah sakit.
Strategi langsung Israel, kata tiga pejabat regional, adalah menghancurkan infrastruktur Gaza, bahkan dengan korban sipil yang tinggi. Tindakan ini mendorong penduduk daerah kantong tersebut menuju perbatasan Mesir.
Negara tetangga Gaza, Mesir dan Yordania, dengan tegas menolak anggapan bahwa pengungsi Palestina dapat pindah ke wilayah mereka. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan para pemimpin Palestina di Tepi Barat mengecam pemindahan paksa warga sipil Gaza. Para pemimpin Palestina menyebutnya sebagai garis merah yang tidak dapat dilewati.