REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Pemerintah Jerman meminta warganya yang berada di wilayah Tepi Barat untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Hal itu menyusul meningkatnya aksi kekerasan di sana.
“Kami merekomendasikan semua warga negara Jerman untuk meninggalkan Tepi Barat sekarang,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Jerman dalam sebuah pernyataan, Kamis (19/10/2023), dikutip laman Middle East Monitor.
Karena memanasnya situasi, Jerman juga memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan atau bepergian ke Israel dan Palestina. Berlin mengingatkan bahwa saat ini Israel secara resmi dalam keadaan perang.
“Situasi yang semakin memburuk dan perluasan konflik tidak dapat dikesampingkan,” ungkap Kemenlu Jerman.
“Tentara Israel terus melakukan serangan udara dan sedang mempersiapkan operasi militer skala besar di Jalur Gaza,” tambah Kemenlu Jerman.
Sejak pertempuran antara kelompok Hamas dan Israel pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel tidak hanya membombardir Jalur Gaza. Tentara Israel pun mengintensifkan operasi penggerebekan dan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya terdapat 76 warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat. Sebanyak delapan korban di antaranya dibunuh oleh pemukim Yahudi ekstremis Israel.
Terkait pertempuran di Jalur Gaza, Israel sudah mengisyaratkan siap melancarkan operasi darat. “Anda sekarang melihat Gaza dari kejauhan. Anda akan segera melihatnya dari dalam. Perintah akan datang,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant saat mengunjungi pasukan Israel yang ditempatkan di perbatasan Jalur Gaza, Kamis lalu.
Gallant pun mengingatkan pasukan Israel tentang akan sengitnya peperangan. “Pertempuran ini akan sangat luas, sulit, dan kita akan bertindak tepat, tajam, dan mematikan. Namun akan ada harga untuk itu, dan kita juga memiliki harga yang harus dibayar. Tapi kita akan terus melanjutkannya sampai kita menyelesaikan operasi ini sepenuhnya,” ucapnya.
Selama ini Israel diketahui hanya melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Hingga berita ini ditulis, sedikitnya 3.859 warga Palestina di Jalur Gaza terbunuh akibat serangan Israel. Sementara warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas mencapai setidaknya 1.400 orang.