Kamis 26 Oct 2023 14:55 WIB

Polisi AS Memburu Seorang Pria Terkait Penembakan Massal di Maine

Penembakan itu dilaporkan menewaskan 22 orang

Ratusan polisi menyisir Kota Lewiston dan wilayah lain di Negara Bagian Maine untuk mencari seorang pria terkait penembakan massal di sebuah bar dan arena bowling
Foto: AP Photo/Robert F. Bukaty
Ratusan polisi menyisir Kota Lewiston dan wilayah lain di Negara Bagian Maine untuk mencari seorang pria terkait penembakan massal di sebuah bar dan arena bowling

REPUBLIKA.CO.ID, LEWISTON -- Ratusan polisi menyisir Kota Lewiston dan wilayah lain di Negara Bagian Maine untuk mencari seorang pria terkait penembakan massal di sebuah bar dan arena bowling. Penembakan itu dilaporkan menewaskan 22 orang.

Pihak berwenang mengatakan terdapat sejumlah korban tapi menolak memberikan angka pastinya. Kepolisian negara bagian dan kota mengidentifikasi Robert R. Card sebagai orang yang terkait dengan kasus itu.

Baca Juga

Di media sosial Facebook polisi mengunggah foto seorang pria membawa senapan semi-otomatis. Salah satu foto yang diambil di lokasi kejadiaan menunjukkan seorang pria berjanggut dengan hoodie coklat dan celana jins membawa senjata api dalam posisi menembak.

"Kami memiliki ratusan petugas polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki keberadaan orang yang berkepentingan dalam kasus ini, Pak Card," kata Komisioner Keamanan Publik Negara Bagian Maine Mike Sauschuck di konferensi pers, Kamis (26/10/2023).

Beberapa media melaporkan buletin penegak hukum Maine mengidentifikasi Card sebagai instruktur kursus menembak dan anggota Tentara Cadangan Amerika Serikat yang baru-baru ini dilaporkan memiliki masalah kesehatan mental termasuk mendengar suara-suara. Ia juga dilaporkan mengancam menembak pangkalan Garda Nasional.

"Card juga dilaporkan pernah masuk ke fasilitas kesehatan mental selama dua pekan pada musim panas 2023 dan baru saja keluar," kata notifikasi di Pusat Analisis Informasi Maine.

Laporan mengenai buletin itu belum dapat diverifikasi. Kantor berita The Associated Press melaporkan buletin termasuk disebar di antara petugas penegak hukum.

Jarak antara bar dan arena bowling menjadi lokasi penembakan sekitar 6,5 kilometer di Lewiston, bekas pusat tekstil dan kota yang dihuni 38 ribu orang di  Androscoggin County sekitar 56 kilometer sebelah utara Portland, kota terbesar Maine.

Sebelumnya media setempat melaporkan ada lokasi penembakan ketiga di pusat perbelanjaan Walmart. Tetapi Walmart kemudian mengeluarkan pernyataan kepada media lokal yang mengatakan tidak ada penembakan yang terjadi di properti mereka.

Pusat Medis Central Maine di Lewiston mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka "bereaksi terhadap peristiwa penembakan massal yang memakan banyak korban" dan berkoordinasi dengan rumah sakit-rumah sakit di daerah tersebut untuk membawa pasien.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Joe Biden sudah diberi pengarahan dan akan terus menerima informasi terbaru. Melalui sambungan telepon Biden berbicara dengan Gubernur Maine Janet Mills, Senator Angus King dan Susan Collins, serta anggota Kongres Jared Golden mengenai penembakan di Lewiston dan menawarkan dukungan penuh pemerintah federal.

Jika jumlah korban tewas 22 orang dikonfirmasi, pembantaian tersebut akan menjadi yang paling mematikan di Amerika Serikat setidaknya sejak Agustus 2019, ketika seorang pria bersenjata menembaki para pembeli di Walmart El Paso dengan senapan AK-47, menewaskan 23 orang. Jaksa penuntut dalam kasus itu mengatakan penembakan di El Paso merupakan kejahatan kebencian anti-Hispanik.

Jumlah 22 korban jiwa tersebut juga setara dengan jumlah pembunuhan yang biasanya terjadi di Maine pada tahun tertentu. Menurut data dari Kepolisian Negara Bagian Maine sejak 2012 jumlah pembunuhan tahunan di negara bagian itu berfluktuasi antara 16 hingga 29 kasus.

Berdasarkan data Arsip Kekerasan Senjata Api AS jumlah penembakan di AS yang menewaskan empat orang atau lebih melonjak sejak pandemi Covid-19 dimulai pada tahun 2020. Pada tahun 2022 terjadi 647 penembakan massal dan 679 pada tahun 2023.

Penembakan massal paling mematikan di AS yang tercatat adalah pembantaian 58 orang oleh seorang pria bersenjata yang menembaki sebuah festival musik country di Las Vegas dari sebuah hotel pada tahun 2017. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement