Kamis 26 Oct 2023 22:23 WIB

Kunjungan Menlu Cina ke AS Dinilai Hanya Bahas Persiapan Pertemuan Biden-Xi

Cina dan AS memiliki hubungan yang kontradiktif.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Presiden China Xi Jinping bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pengamat memprediksi kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi ke Washington akan fokus pada persiapan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping di sela pertemuan negara-negara Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco pada tanggal 11-17 November. Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Biden dan Xi sejak pertemuan puncak di Bali bulan November lalu.

"Ada hal-hal substantif yang harus ditegaskan dan diselesaikan," kata direktur Program Cina di lembaga think tank Stimson Center yang berbasis di Washington, Yun Sun Kamis (26/10/2023).

Baca Juga

"(Wang) akan berada di sini untuk negosiasi saja hasil-hasil besar akan menjadi hak para pemimpin untuk mengumumkannya," katanya.

Pada Rabu (25/10/2023) Xi mengatakan apakah Washington dan Beijing dapat membangun cara yang "benar" untuk bermitra dan mengelola perbedaan mereka akan sangat penting bagi dunia.

Kedua belah pihak masuk ke APEC dari perspektif ekonomi yang berbeda. Pengamat kebijakan ekonomi mengatakan AS Amerika Serikat telah melewati kondisi global yang penuh tantangan pasca pandemi Covid-19 dengan lebih baik dibandingkan Cina.

Para pejabat AS dan Cina mengadakan pertemuan virtual pada Senin (24/10/2023) lalu mengenai perkembangan ekonomi makro, pembicaraan yang disebut AS sebagai "produktif dan substantif" dan Cina menyebutnya "mendalam, terus terang, dan konstruktif."

Para pejabat AS mengatakan Taiwan dan Laut Cina Selatan dan Timur, di mana mereka menuduh Beijing melakukan "tindakan yang tidak stabil dan berbahaya" terhadap para penuntut teritorial saingan, juga akan masuk dalam agenda.

Mereka mengatakan membangun kembali hubungan militer-ke-militer dengan Cina tetap menjadi prioritas utama AS untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan.

Tabloid Global Times Cina menyoroti kontradiksi dalam hubungan tersebut. "Meskipun interaksi Cina-AS mengalami pemulihan yang cepat di berbagai bidang," kebijakan AS untuk mencoba "menahan" Cina tidak berubah," kata media pemerintah Cina tersebut.

Global Times menuduh Washington melakukan "taktik bermuka dua" yang "sering mengambil berbagai kesempatan untuk mendiskreditkan Cina dan menciptakan gesekan." 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement