Jumat 27 Oct 2023 13:39 WIB

Mantan PM Cina Meninggal Akibat Serangan Jantung

Kematian Li hanya 10 bulan setelah pensiun dari satu dekade masa jabatannya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Mantan perdana menteri Cina Li Keqiang meninggal dalam usia berusia 68 tahun karena serangan jantung pada Jumat (27/10/2023).
Foto:

Li kurang berpengaruh dibandingkan pendahulunya sebagai perdana menteri Zhu Rongji dan Wen Jiabao. "Dia dikesampingkan tetapi apa lagi yang bisa dia lakukan? Itu sangat sulit baginya, dengan kendala yang dihadapi di bawah pemerintahan Xi," ujar profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura Alfred Wu.

Beberapa pengguna media sosial menyebut lagu berjudul "Sorry it wasn't you" yang merujuk pada Xi. Lagu tersebut menjadi viral sekitar kematian mantan presiden Jiang Zemin pada November tahun lalu sebelum disensor.

“Xi kemungkinan besar akan menghormati tradisi partai dan memimpin masa berkabung publik atas Li, karena ia tidak punya alasan untuk membuat marah rekan-rekan dan pendukung Li di partai tersebut, yang pengaruh politiknya melemah dan semakin dilemahkan dengan kematiannya,” kata rekan politik Cina di  Asia Society Policy Institute's Center for China Analysis Neil Thomas.

Li lahir di provinsi Anhui di Cina timur, daerah pertanian miskin dengan ayahnya adalah seorang pejabat dan dia dikirim bekerja keras di ladang selama Revolusi Kebudayaan. Saat belajar hukum di Peking University, yang bergengsi, Li berteman dengan para pendukung pro-demokrasi yang bersemangat, beberapa di antaranya kemudian menjadi penantang kendali partai.

Penutur bahasa Inggris yang percaya diri ini tenggelam dalam gejolak intelektual dan politik pada dekade reformasi di bawah kepemimpinan Deng. Periode itu berakhir dengan protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989 yang ditumpas oleh militer.

Setelah lulus, Li bergabung dengan  Communist Party's Youth League, yang saat itu merupakan jenjang yang bernuansa reformis menuju jabatan yang lebih tinggi. Dia naik daun di organisasi itu sambil menyelesaikan gelar master di bidang hukum. Dia kemudian meraih gelar doktor ekonomi di bawah bimbingan Profesor Li Yining, seorang pendukung reformasi pasar yang terkenal.

Pengalaman politiknya sebagai pemimpin provinsi di Henan, daerah pedesaan yang miskin di Cina tengah, dirusak oleh tuduhan tindakan keras setelah skandal AIDS. Dia juga menjabat sebagai ketua partai di Liaoning, sebuah provinsi yang berjuang untuk menarik investasi dan menjadikan dirinya sebagai pusat industri modern.

Pelindung Li adalah Hu Jintao, mantan presiden dari faksi politik yang berbasis di Youth League. Setelah Xi mengambil alih jabatan ketua partai pada 2012 , dia mengambil langkah untuk membubarkan faksi tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement