REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Senin (30/10/2023) memberikan pernyataan yang disiarkan televisi mengenai situasi di Jalur Gaza. Putin mengatakan, kunci untuk meyelesaikan konflik di Timur Tengah adalah dengan terbentuknya negara Palestina yang merdeka. Namun hal ini tidak menjadi tujuan Amerika Serikat yang senang memelihara perang di Timur Tengah.
“Kunci untuk menyelesaikan konflik ini adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka. Amerika Serikat telah mengabaikan kepentingan Palestina, termasuk kebutuhan akan negara Palestina yang merdeka," kata Putin.
🇷🇺 PUTIN today:
"We stand for the establishment of a full-fledged Palestinian state." pic.twitter.com/a3UrFYKQcX
— COMBATE |🇵🇷 (@upholdreality) October 30, 2023
Ia mengatakan elite penguasa Amerika Serikat (AS) dan "satelit" mereka berada di balik pembantaian warga Palestina di Gaza, termasuk perang di Ukraina, Afghanistan, Irak, dan Suriah.
“Mereka membutuhkan kekacauan terus-menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (Amerika Serikat) melakukan yang terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara yang menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan siap memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis tersebut, dan tidak menjadi parasit di dalamnya," ujar Putin.
Ia mengatakan perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina memiliki sedikit kesamaan yakni perang melawan pasukan bayangan AS.
“Palestina hanya bisa tertolong dengan memerangi mereka yang berada di balik tragedi ini. Kami adalah Rusia dan kami memerangi mereka dalam konteks ‘operasi militer khusus’. Baik untuk diri kami sendiri maupun bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan sejati yang sesungguhnya,” ujar Putin.