REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Perdana Menteri Somalia, Hamza Abdi Barre, menolak menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. Barre menegaskan, Hamas adalah organisasi pembebasan dan mujahidin yang berjuang membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
“Hamas adalah organisasi pembebasan dan mujahidin yang berjuang untuk membebaskan tanah Palestina dari orang-orang Yahudi, kami tidak terima jika disebut sebagai kelompok teror,” ujar Barre, dalam video yang diunggah Quds News Network.
Prime Minister of the Federal Republic of Somalia Hamza Abdi Barre affirms that “Hamas is not a terrorist group, but rather a liberation movement aims to free its land and its people.” #Palestine pic.twitter.com/Ccu8YAeXFn
— Quds News Network (@QudsNen) November 2, 2023
Barre mengatakan, dunia Muslim terpecah, saling bermusuhan, dan terpaksa menyebut Hamas sebagai organisasi teroris. Dia mengecam pihak-pihak yang menyebut Hamas sebagai teroris.
“Darah yang tertumpah dari saudara-saudara kita dan penderitaan yang mereka alami adalah penebusan Masjid Al-Aqsa,” ujar Barre saat berpidato di Teater Nasional.
Barre mengatakan, perdamaian antara Palestina dan Israel dapat dicapai dengan solusinya dua negara. “Kami tidak akan berkompromi sampai kami melihat pemerintahan Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," ujarnya.
Somalia termasuk di antara banyak negara Muslim, termasuk Iran, Irak, Kuwait, Lebanon, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman yang tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara. Kelompok perlawanan Palestina, Hamas menyerang kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan ini menyebabkan Israel kewalahan dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.
Israel kemudian membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza, termasuk memutus pasokan listrik, air, bahan bakar, dan makanan. Israel telah membunuh sekitar 9000 warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan.