Sabtu 04 Nov 2023 03:15 WIB

Israel Sengaja Campur Bahan Peledak Agar Lebih Destruktif

Kekuatan destruktif dari bahan peledak yang dicampur melebihi bom nuklir Hiroshima

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Israel mengakui telah menjatuhkan ribuan bom di Jalur Gaza sejak awal agresi pada tanggal 7 Oktober lalu.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Israel mengakui telah menjatuhkan ribuan bom di Jalur Gaza sejak awal agresi pada tanggal 7 Oktober lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Med melaporkan pada Kamis (2/11/2023), bahwa Israel mengakui telah menjatuhkan ribuan bom di Jalur Gaza sejak awal agresi pada tanggal 7 Oktober lalu.

Organisasi ini juga menunjukkan bahwa Israel sengaja menggunakan campuran bahan peledak yang dikenal sebagai RDX, dengan kekuatan 1,34 TNT. Menurut Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med, ini berarti kekuatan destruktif dari bahan peledak yang dijatuhkan di Gaza melebihi apa yang dijatuhkan di Hiroshima, dengan catatan bahwa luas kota Jepang itu adalah 900 km2, sementara luas Gaza tidak melebihi 360 km2.

Baca Juga

Israel menggunakan bom dengan daya hancur yang sangat besar, beberapa di antaranya berkisar antara 150 kg hingga 1.000 kg. Organisasi internasional tersebut mengatakan bahwa jumlah bahan peledak yang dijatuhkan ke Gaza melebihi 25.000 ton dengan kecepatan 70 ton per kilometer persegi. Disebutkan pula jumlah bahan peledak tersebut setara dengan dua kali kekuatan bom nuklir Amerika Serikat yang dijatuhkan di Hiroshima.

Organisasi yang berbasis di Jenewa ini mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel mengklaim bahwa pesawat tempurnya menargetkan lebih dari 12.000 "target" di Jalur Gaza, di mana bagian dari setiap individu di Jalur Gaza setara dengan 10 kilogram bahan peledak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement