REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengonfirmasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza telah tiba di bandara Al Arish Mesir pada Senin (6/10/2023). Sebelumnya pengiriman tersebut telah dilepas langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Sabtu (4/11/2023).
"Pesawat pembawa bantuan untuk Gaza tiba di Bandara Al Arish pada pukul 08.00 waktu setempat," ujar juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada media.
Iqbal menjelaskan, pengiriman tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury. Pahala pun mewakili Indonesia menyerahkan bantuan tersebut kepada perwakilan Bulan Sabit Mesir yang akan melanjutkan proses pengiriman ke Gaza.
Iqbal menjelaskan rute yang ditempuh pesawat Hercules milik militer Indonesia melalui Jakarta, Aceh, Yangon, New Delhi, Abu Dhabi, Jeddah, dan berakhir di El-Arish. "Hercules akan persiapan kembali ke tanah air," ujarnya.
Dalam agenda pelepasan bantuan gelombang pertama di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Presiden Jokowi mengatakan, bantuan yang diberikan untuk warga Palestina merupakan wujud solidaritas Indonesia serta wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. "Karena tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza tidak dapat diterima dan harus segera mungkin dihentikan. Saya ingin menekankan kembali Indonesia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina," katanya.
Bantuan tahap pertama yang dikirimkan Indonesia untuk masyarakat Gaza berupa makanan, obat-obatan, peralatan medis, penjernih air minum tanpa listrik, hingga selimut. Total bantuan gelombang pertama berbobot 51,5 ton yang diangkut menggunakan tiga unit pesawat menuju Mesir. Sedangkan bantuan gelombang kedua diagendakan dikirim tiga hingga empat pekan selanjutnya.
Selain kebutuhan tersebut, Indonesia pun sedang mendorong agar bahan bakar yang dibutuhkan rumah sakit di Gaza dapat ikut dalam paket bantuan. Sebelumnya Menlu RI Retno Marsudi menyatakan, telah melakukan komunikasi yang intensif agar bahan bakar bisa mencapai Gaza demi alasan kemanusiaan.