REPUBLIKA.CO.ID, TACOMA — Ratusan pengunjuk rasa pro-Palestina yang menyerukan gencatan senjata di Gaza memblokir lalu lintas di Pelabuhan Tacoma, Amerika Serikat pada Senin (6/11/2023). Pelabuhan Tacoma menjadi tempat berlabuhnya kapal kargo militer yang memuat senjata yang akan dikirim ke Israel.

Panitia unjuk rasa mengatakan mereka menentang perang Israel-Hamas dan menargetkan kapal Cape Orlando. Berdasarkan informasi rahasia, kapal Cape Orlando akan memuat senjata yang ditujukan ke Israel.

Klaim tersebut tidak dapat segera dibuktikan kebenarannya. Dalam sebuah pernyataan melalui email, Letkol Angkatan Udara Bryon J McGarry, juru bicara Departemen Pertahanan, menegaskan kapal tersebut berada di bawah kendali Komando Pengangkutan Laut Militer Angkatan Laut AS yang menangani pergerakan kargo militer AS.

“Demi keamanan operasi, Departemen Pertahanan tidak memberikan rincian transit atau pergerakan atau informasi mengenai kargo yang diangkut dengan kapal jenis ini,” kata McGarry.

Kapal Cape Orlando memicu protes serupa di Oakland, California, tempat kapal itu berlabuh pada Jumat (3/11/2023) sebelum berlayar ke Tacoma. Sekitar 300 pengunjuk rasa menunda keberangkatannya, dan Penjaga Pantai AS menahan tiga orang yang naik ke kapal.

"Ketiganya dibebaskan di dermaga di San Francisco," kata petugas bintara Hunter Schnabel, Senin. Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan terhadap ketiganya dan orang lain yang melanggar wilayah maritim federal.

Pada Senin pagi, sekitar 200 pengunjuk rasa masih berada di Pelabuhan Tacoma, beberapa di antaranya membawa poster bertuliskan “Tidak Ada Bantuan Untuk Israel” dan “Bebaskan Semua Tahanan Palestina,” yang dihiasi dengan semangka, simbol kebebasan Palestina. Tidak ada penangkapan yang dilakukan, kata petugas Shelbie Boyd, juru bicara Departemen Kepolisian Tacoma.

Tujuan para pengunjuk rasa memblokir muatan di Cape Orlando, kata Wassim Hage, dari Arab Resource and Organizing Center yang berbasis di San Francisco. “Ini mencerminkan momen bersejarah di mana orang-orang berkata, 'Tidak. Tidak ada dana untuk genosida, tidak ada bom AS untuk mengebom rumah sakit dan membunuh anak-anak di Gaza,'” katanya, Senin.

International Longshore and Warehouse Union Local 23, yang mewakili para pekerja di Pelabuhan Tacoma, tidak segera membalas pesan telepon dari Associated Press pada hari Senin. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika