REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada hari Sabtu (11/11/2023) bahwa waktunya telah tiba untuk mengambil tindakan atas konflik di Gaza daripada hanya kata-kata. Pernyataan tersebut disampaikan Raisi ketika ia menuju ke Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan puncak mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.
“Gaza bukanlah arena kata-kata. Ini harusnya untuk tindakan nyata,” kata Raisi di bandara Teheran sebelum berangkat ke Riyadh, Arab Saudi.
“Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangat penting,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang terbunuh dalam serangan Israel sejak 7 Oktober hingga 11 November 2023 telah menembus 11.078 ribu jiwa. Sebanyak 4.500 di antaranya merupakan anak-anak.
“Para korban (meninggal) termasuk 4.506 anak-anak, 3.027 perempuan, dan 678 orang lanjut usia. Sementara 27.490 orang terluka,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf al-Qudra pada konferensi pers Jumat (10/11/2023) lalu, dikutip dari Anadolu Agency.
Dia menambahkan, sebanyak 2.700 orang, termasuk 1.500 anak-anak, juga dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang rata akibat serangan Israel. “Agresi Israel juga telah menyebabkan 198 petugas medis tewas dan 53 ambulans hancur,” ujar Al-Qudra.