REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pasukan keamanan Turki melancarkan operasi udara di Irak utara, menghancurkan 17 sasaran dan menewaskan banyak anggota kelompok PKK/KCK, kata Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada Jumat (24/11/2023).
Operasi tersebut dilakukan di wilayah Gara, Metina, Hakurk, dan Qandil untuk "menumpas serangan terhadap Turki dan pasukan keamanannya dari utara Irak dengan menewaskan anggota kelompok PKK/KCK dan elemen lain," menurut pernyataan kementerian tersebut.
"(Operasi tersebut juga) untuk memastikan keamanan perbatasan sejalan dengan hak membela diri yang tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB," katanya.
Sasaran-serangan tersebut termasuk gua, bunker, tempat berlindung dan gudang yang dianggap sebagai tempat tinggal pemimpin kelompok tersebut.
Sejumlah besar anggota PKK juga "dinetralkan" dalam operasi tersebut, dengan menggunakan amunisi buatan Turki, kata pernyataan kementerian itu.
Otoritas Turki menggunakan istilah "dinetralkan" untuk menyiratkan kondisi menyerah, dibunuh atau ditangkap.
Pendukung Partai Pekerja Kurdi (PKK) sering bersembunyi di Irak utara untuk merencanakan serangan lintas batas di Turki.
"Selama operasi ini, setiap tindakan pencegahan diambil untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, elemen-elemen lain, bangunan bersejarah dan budaya, serta lingkungan dari bahaya apa pun," tambah mereka.
Dalam lebih dari 35 tahun serangan terhadap Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi terlarang oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa - telah menyebabkan kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.