Kamis 30 Nov 2023 22:57 WIB

China: Dialog Cara Terbaik Selesaikan Konflik Palestina-Israel

China berharap gencatan senjata saat ini bukan menjadi jeda sebelum serangan baru.

Israeli police officer and volunteers from the Zaka rescue service work at the shooting attack in Jerusalem, Thursday, Nov. 30, 2023. Police said gunmen opened fire Thursday on people waiting for buses and rides where a main highway enters Jerusalem from Tel Aviv. The attack left one dead, one in critical condition and five others wounded, according to Magen David Adom, Israel
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Israeli police officer and volunteers from the Zaka rescue service work at the shooting attack in Jerusalem, Thursday, Nov. 30, 2023. Police said gunmen opened fire Thursday on people waiting for buses and rides where a main highway enters Jerusalem from Tel Aviv. The attack left one dead, one in critical condition and five others wounded, according to Magen David Adom, Israel

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin mengatakan China terus menyuarakan dialog sebagai cara terbaik menyelesaikan konflik Palestina dan Israel.

"Menteri Luar Negeri Wang Yi menekankan bahwa dialog dan negosiasi adalah cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan cara mendasar untuk menyelesaikan perselisihan," kata Wang Wenbin dalam konferensi pers rutin di Beijing, China pada Kamis (30/11/203).

Baca Juga

Wang Yi menyampaikan hal tersebut saat memimpin pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) soal Palestina dan Israel pada Rabu (29/11). Wang Yi memimpin pertemuan karena China menjadi presiden bergilir DK PBB pada November.

Hadir dalam pertemuan tingkat tinggi DK PBB sejumlah menteri luar negeri dan perwakilan 20 negara, termasuk Palestina, Qatar, Yordania, Arab Saudi, Mesir, Indonesia, Turki, Malaysia, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Utusan PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland.

"China sangat berharap gencatan senjata sementara saat ini bukan menjadi jeda sebelum babak serangan baru, melainkan awal dari upaya mewujudkan gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan. Gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama," tambah Wang Wenbin.

Ia mengatakan kekerasan dan serangan apa pun terhadap warga sipil tidak dapat diterima dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional harus dikecam.

"Resolusi 2712 DK PBB harus dilaksanakan sepenuhnya. Pemerintah China akan menyediakan bantuan kemanusiaan darurat lainnya ke Gaza. Kita harus lebih bertekad untuk merevitalisasi perundingan politik untuk 'solusi dua negara," ungkap Wang Wenbin.

China, menurut Wang Wenbin, menyerukan konferensi perdamaian internasional yang lebih luas dan efektif. "China mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Kita harus menggalang tindakan yang lebih bertanggung jawab dan bermanfaat di DK PBB. China juga sudah menyerahkan Kertas Posisi mengenai penyelesaian konflik Palestina-Israel," tambah Wang Wenbin.

Dalam Kertas Posisi itu, China menawarkan lima hal, yaitu gencatan senjata komprehensif sekaligus penghentian pertempuran, perlindungan warga sipil secara efektif, kepastian bantuan kemanusiaan, peningkatkan mediasi diplomatik, dan penyelesaian politik melalui solusi dua negara.

"China akan terus memperkuat koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, membangun konsensus dan melakukan upaya tak henti untuk mengakhiri konflik, melanjutkan perundingan damai serta memfasilitasi solusi komprehensif, adil dan langgeng atas masalah Palestina," tambah Wang Wenbin.

Dia berharap DK PBB sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawabnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta memainkan peran yang lebih besar untuk meredakan ketegangan.

Wang Yi juga menggelar pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Menlu Slovenia Tanja Fajon, Menlu Brazil Mauro Vieira dan Menlu Malaysia Zambry Abd Kadir, serta para menlu negara-negara Arab dan Islam, termasuk Indonesia.

Senin pekan ini Qatar mengumumkan perpanjangan jeda kemanusiaan selama dua hari, dari semula empat hari sejak 24 November, yang telah disepakati oleh Israel dan Hamas.

Israel menyatakan bersedia memperpanjang gencatan senjata jika Hamas membebaskan 10 sandera per hari.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement