Sabtu 09 Dec 2023 13:18 WIB

Dalam 24 Jam, 350 Warga Palestina di Gaza Gugur oleh Serangan Israel

350 warga Palestina telah terbunuh dan 900 lainnya terluka dalam periode 24 jam.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
350 warga Palestina telah terbunuh dan 900 lainnya terluka hanya dalam waktu 24 jam.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
350 warga Palestina telah terbunuh dan 900 lainnya terluka hanya dalam waktu 24 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra mengatakan, 350 warga Palestina telah terbunuh dan 900 lainnya terluka dalam periode 24 jam. Ia mengatakan jumlah korban yang gugur akibat pengeboman Israel meningkat menjadi 17.177 orang dan jumlah korban luka mencapai 46.000 orang sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober.

Al-Qudra menambahkan, pendudukan sengaja menargetkan ambulans dan tim perlindungan sipil.  “Kami menghadapi kesulitan dalam menghitung korban tewas dan korban luka karena penembakan yang terus menerus dan terputusnya komunikasi,” ujarnya, dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (8/12/2023).

Baca Juga

Al-Qudra menegaskan bahwa kurang dari satu persen dari total korban agresi telah meninggalkan perbatasan Rafah untuk berobat ke luar negeri. Sementara tingkat hunian di rumah sakit Gaza telah mencapai 206 persen. Al-Qudra mengatakan, penghentian layanan kesehatan di Gaza utara akan menimbulkan konsekuensi berbahaya dan bencana bagi mereka yang terluka.

“Kami mengalami tantangan besar dalam menjalankan Kompleks Al-Shifa dan memerlukan dukungan organisasi internasional.  Rumah Sakit Baptist telah kehilangan kapasitasnya dan tidak dapat menawarkan layanan kesehatan.  Selain itu, penjajah sengaja menyerang ambulans dan tim perlindungan sipil,” ujar Al-Qudra.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyatakan bahwa, pasukan Israel membakar rumah-rumah di Beit Lahia dan membunuh warga sipil yang mengibarkan bendera putih. Dalam pernyataan yang diterima oleh Quds Press mereka juga melaporkan bahwa Israel menahan puluhan warga sipil Palestina dari sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA di Gaza utara.

Dokumen tersebut mendokumentasikan penangkapan jurnalis, dokter, akademisi, dan orang lanjut usia dari pusat pengungsian di Jalur Gaza utara. Banyak di antara mereka dipukuli dan ditelanjangi sebelum dibawa pergi.

Tentara pendudukan Israel telah melancarkan perang destruktif di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, yang mengakibatkan 17.177 korban jiwa, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, 46.000 orang terluka, serta terjadi kerusakan infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement