Ahad 10 Dec 2023 18:29 WIB

Kapal Fregat Prancis Tembak Dua Drone di Laut Merah

Kelompok Houthi akan menargetkan semua kapal di Laut Merah yang menuju Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).
Foto: EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LAUT MERAH – Sebuah kapal fregat milik Angkatan Laut Prancis menembak jatuh dua kapal nirawak (drone) di Laut Merah. Militer Prancis mengatakan, dua drone tersebut bergerak ke arah kapal fregat mereka dari pantai Yaman.

“Intersepsi dan penghancuran dua ancaman yang teridentifikasi ini dilakukan Sabtu malam oleh kapal fregat Languedoc yang beroperasi di Laut Merah,” kata staf umum Prancis dalam sebuah pernyataan, Ahad (10/12/2023), dikutip laman Alarabiya.

Baca Juga

Militer Prancis tak menyebutkan siapa yang kemungkinan menjadi pemilik drone tersebut. Selain itu, belum ada pihak yang mengklaim sebagai pemilik drone yang mendekat ke kapal fregat Prancis di Laut Merah.

Insiden penembakan dua drone oleh kapal fregat Prancis terjadi setelah kelompok Houthi Yaman mengatakan akan menargetkan semua kapal di Laut Merah yang menuju Israel, apa pun kewarganegaraannya. Houthi pun memperingatkan semua perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.

“Jika Gaza tidak menerima makanan dan obat-obatan yang dibutuhkannya, semua kapal di Laut Merah yang menuju pelabuhan Israel, apa pun kewarganegaraannya, akan menjadi sasaran angkatan bersenjata kami,” kata juru bicara Houthi, Sabtu (9/12/2023),  dikutip laman Aljazirah.

Houthi menegaskan bahwa ancaman mereka akan segera dilaksanakan. Sebagai dukungan terhadap Palestina serta perlawanan Hamas, dalam beberapa pekan terakhir, Houthi telah menyerang dan menyita beberapa kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, yakni jalur laut yang menjadi jalur pengiriman sebagian besar minyak dunia.

Dalam salah satu insiden terbaru, tiga kapal komersial diserang di perairan internasional pekan lalu. Hal itu mendorong kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk melakukan intervensi. Pekan lalu, Houthi menyerang dua kapal di lepas pantai Yaman, termasuk sebuah kapal berbendera Bahama. Houthi mengklaim bahwa kapal-kapal tersebut milik Israel.

Bulan lalu, Houthi membajak Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel. Kapal itu disita di lepas pantai Pelabuhan Al-Salif di Laut Merah saat sedang berlayar menuju India. Para pejabat Houthi mengatakan tindakan mereka adalah bentuk dukungan terhadap Palestina.

Israel mengecam keras aksi penyerangan Houthi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan negaranya. Tel Aviv menyebut, serangan terhadap kapal-kapal tersebut merupakan “tindakan terorisme Iran” yang berdampak pada keamanan maritim internasional.

AS dan Inggris turut mengecam aksi serangan dan pembajakan Houthi terhadap Galaxy Leader. Kedua negara tersebut menyalahkan Iran atas perannya dalam mendukung Houthi. Sementara itu Teheran mengatakan Houthi mengambil keputusan secara independen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement