Sabtu 16 Dec 2023 20:33 WIB

Perang Gaza Dua Kali Lebih Mematikan untuk Anak-Anak Dibandingkan Konflik Lain

Saat ini 1,9 juta orang atau 85 persen dari populasi Gaza telah kehilangan rumah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Juru Bicara Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) James Elder mengatakan, konflik di Jalur Gaza mempunyai dampak dua kali lebih mematikan bagi anak-anak dibandingkan konflik pernah dilihat dunia dalam 20 tahun
Foto:

Menurutnya, dunia belum memperlihatkan iktikad untuk mengakhiri perang di Gaza. “Kita belum melihat dunia mencapai titik yang seharusnya kita capai... tuntutan tegas untuk mengakhiri perang ini; perang yang termasuk dalam definisi hukum genosida,” ujarnya.

Safadi berpendapat bahwa tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas tidak sesuai dengan besarnya kehancuran yang terjadi di kalangan warga sipil Gaza. Dia menilai agresi Israel ke Gaza benar-benar tak pandang bulu.

Sebelum Safadi, Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini telah terlebih dulu menuduh Israel berusaha mengusir penduduk Palestina di Jalur Gaza ke Mesir. Dalam sebuah opini di Los Angeles Times yang diterbitkan 9 Desember 2023, Lazzarini mengingatkan bahwa saat ini penduduk Gaza sudah terkonsentrasi di wilayah selatan. Hal itu karena ketika pertempuran Israel-Hamas berkecamuk di utara, lebih dari 1 juga warga diperintahkan mengungsi ke selatan. Saat ini Israel mengintensifkan agresinya ke selatan Gaza.

“PBB dan beberapa negara anggota, termasuk AS, dengan tegas menolak pemindahan paksa warga Gaza keluar dari Jalur Gaza. Namun perkembangan yang kita saksikan menunjukkan adanya upaya untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir, terlepas dari apakah mereka tinggal di sana atau dimukimkan kembali di tempat lain,” kata Lazzarini.

Dia mengungkapkan, kehancuran yang meluas di wilayah utara dan gelombang pengungsian yang diakibatkannya adalah tahap pertama dari skenario seperti itu. Sementara memaksa warga sipil Gaza keluar dari kota Khan Younis dan mendesak mereka lebih dekat ke perbatasan Mesir adalah tahap berikutnya.

 

“Jika jalan ini terus berlanjut, yang mengarah pada apa yang oleh banyak orang disebut sebagai Nakba kedua, Gaza tidak akan lagi menjadi tanah bagi warga Palestina,” kata Lazzarini, menggunakan istilah Arab untuk eksodus atau pemindahan paksa 760 ribu warga Palestina selama perang yang bertepatan dengan berdirinya Israel pada tahun 1948.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement