Rabu 03 Jan 2024 23:46 WIB

China: 14 Turis Hong Kong Ada di Pesawat Japan Airlines yang Terbakar di Jepang

Pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat lain di bandara Haneda.

Sebuah pesawat penumpang Japan Airlines (JAL) terbakar di landasan Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, 02 Januari 2024, setelah mendarat. Pesawat JAL rupanya bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang saat mendarat. Seluruh 379 orang di pesawat JAL, termasuk 367 penumpang dan 12 awak, telah dievakuasi dengan selamat, menurut JAL. Pesawat penjaga pantai itu membawa enam awak, satu berhasil melarikan diri dari pesawat dan yang lainnya belum ditemukan, kata penjaga pantai.
Foto: EPA-EFE/JIJI PRESS
Sebuah pesawat penumpang Japan Airlines (JAL) terbakar di landasan Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, 02 Januari 2024, setelah mendarat. Pesawat JAL rupanya bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang saat mendarat. Seluruh 379 orang di pesawat JAL, termasuk 367 penumpang dan 12 awak, telah dievakuasi dengan selamat, menurut JAL. Pesawat penjaga pantai itu membawa enam awak, satu berhasil melarikan diri dari pesawat dan yang lainnya belum ditemukan, kata penjaga pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengungkapkan ada 14 turis asal Hong Kong di dalam pesawat Japan Airlines (JAL 516). Pesawat tersebut bertabrakan dengan pesawat lain dan terbakar di bandara Haneda di Tokyo, Jepang.

"Tidak ada warga negara China yang terluka, memang ada 14 turis Hong Kong di dalam pesawat itu," kata Wang Wenbin kepada media di Beijing, China, pada Rabu (3/1/2023).

Baca Juga

Pesawat jenis Airbus A350 itu terbang dari New Chitose Sapporo dan mendarat di Haneda pada Selasa (2/1/2023) pukul 17.55 waktu setempat. Sebelum terbakar, pesawat itu bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang.

Sebanyak 367 penumpang dan 12 awak JAL berhasil dievakuasi. Hanya saja, kapten pesawat Penjaga Pantai Jepang terluka dan lima orang awaknya meninggal dunia.

"Kami menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam kecelakaan itu dan simpati kami kepada mereka yang terluka. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, Jepang belum mengajukan permintaan bantuan apa pun kepada kami," kata Wang Wenbin.

Setelah insiden itu terjadi, Kedutaan Besar China di Jepang segera menghubungi otoritas setempat dan pihak maskapai untuk mencari informasi lebih lanjut.

"Kedutaan telah menghubungi mereka dan berupaya menerbitkan kembali dokumen perjalanan bagi mereka yang kehilangan dokumen karena insiden tersebut," kata Wang Wenbin.

Dia mengatakan bahwa pemerintah China akan mengikuti dengan cermat perkembangan terkini dan memberikan bantuan kepada warga China yang membutuhkan. Pesawat Penjaga Pantai Jepang itu diketahui mengangkut bantuan bagi masyarakat di Provinsi Niigata setelah Jepang diguncang gempa ​​​​​​​magnitudo 7,6 pada Senin yang berpusat di Semenanjung Noto dan wilayah sekitar di pantai Laut Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement