Kamis 11 Jan 2024 17:47 WIB

Terbuka untuk Umum, Mahkamah Internasional Gelar Persidangan Kasus Dugaan Genosida Israel

Afrika Selatan mengajukan gugatan setebal 84 halaman menuduh Israel lakukan genosida.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Mural dukungan untuk Palestina. Mahkamah Internasional (ICJ) memulai persidangan dugaan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, Kamis (11/1/2024).
Foto:

Terima Kasih kepada Afsel dari Warga Palestina

Pada Rabu (10/1/2024) lalu, puluhan warga Palestina berkumpul di depan patung presiden pertama Afsel, Nelson Mandela, di Tepi Barat. Mereka menyuarakan ucapan terima kasih kepada Afsel karena telah membawa kasus dugaan genosida Israel di Jalur Gaza ke ICJ.

Dalam aksinya, puluhan warga Palestina itu mengusung poster bertuliskan “Hentikan genosida” dan “Terima kasih Afsel”. Wali Kota Ramallah Issa Kassis turut berpartisipasi dalam aksi tersebut dan menyampaikan pidato di hadapan massa.

“Sangat penting untuk menunjukkan penghargaan kepada orang-orang yang memahami penderitaan kami. Kami merasa Afsel mendengarkan hati kami,” ujar Issa setelah menyampaikan pidato, dikutip laman Al Arabiya.

Kongres Nasional Afrika yang berkuasa di Afsel telah lama mendukung perjuangan Palestina. Mereka seringkali mengaitkan hal itu dengan perjuangannya melawan pemerintahan apartheid, yang memiliki hubungan kerja sama dengan Israel. Nelson Mandela adalah aktivis anti-apartheid yang terpilih sebagai presiden pertama Afsel. Dia pernah berujar bahwa keberhasilan negaranya terbebas dari rezim apartheid “tidak akan lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina”.

Perwakilan Afsel untuk Palestina, Mvuyo Mhangwane, mengatakan warga negaranya tidak melupakan kata-kata Mandela. “Pesannya adalah untuk mengingatkan mereka (warga Palestina) bahwa kami adalah sahabat Palestina selamanya, baik atau buruk, dan untuk mengatakan bahwa Palestina tidak sendirian,” kata Mhangwane.

Hingga saat ini Israel masih menggempur dan membombardir Gaza. Jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel sudah melampaui 23 ribu jiwa. Kebanyakan dari korban meninggal adalah perempuan dan anak-anak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement