Senin 22 Jan 2024 14:46 WIB

Bulan Sabit Merah Palestina Kehilangan Kontak Dengan Tim di Khan Younis

Meski tekanan internasional semakin meningkat, Israel tetap melanjutkan serangan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Tentara Israel di pengangkut personel lapis baja (APC) dekat perbatasan Israel-Gaza saat asap membubung ke langit di Jalur Gaza, terlihat dari selatan Israel, Ahad, (21/1/2024).
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel di pengangkut personel lapis baja (APC) dekat perbatasan Israel-Gaza saat asap membubung ke langit di Jalur Gaza, terlihat dari selatan Israel, Ahad, (21/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan tank-tank Israel mendekati Rumah Sakit El Amal di Khan Younis. Kelompok kemanusiaan itu mengatakan mereka kehilangan kontak dengan timnya yang berada di kota tersebut.

"Mendesak: Tank-tank Israel mendekat Rumah Sakit Al-Amal PRCS, dan kami benar-benar kehilangan kontak dengan tim kami di Khan Younis karena invasi darat," kata kelompok tersebut di media sosial X seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (22/1/2024).

Baca Juga

Sebelumnya dilaporkan setidaknya 10 warga Palestina dalam serangan pesawat tempur Israel di Khan Younis pada Ahad (21/1/2024) malam. Sebagian besar korban tewas adalah anak-anak.

Meski tekanan internasional semakin meningkat Israel melanjutkan serangan dan pengeboman ke infrastruktur kesehatan di Gaza. Rumah sakit besar yang masih berfungsi di Khan Younis, Rumah Sakit Nasser, juga berulang kali menjadi sasaran serangan.

Israel diduga ingin menghancurkan seluruh sektor kesehatan di Jalur Gaza. Sebelumnya dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total korban jiwa dalam serangan Israel sudah tembus 25 ribu jiwa lebih.

Pada Ahad (21/1/2024) kemarin juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan 178 orang tewas dalam serangan selama 24 jam terakhir. Sehingga total korban jiwa mencapai 25.105 orang.

Satu hari sebelumnya PRCS mengatakan tembakan Israel di kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza menewaskan empat orang dan melukai 21 orang lainnya. Pada Ahad lalu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam serangan mematikan Israel ke warga sipil Palestina di Gaza.

"Operasi militer Israel menyebar kehancuran massal dan membunuh warga sipil dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya selama masa jabatannya sebagai sekretaris jenderal," kata Guterres dalam pembukaan pertemuan G77+ Cina di Kampala, Uganda.

Guterres mengatakan resolusi pada konflik Israel-Palestina terletak pada "penerimaan hak Palestina untuk mendirikan negara dan menerima solusi dua negara." Pihak berwenang Palestina mengatakan serangan Israel juga melukai 62.681 orang.

Sekitar 85 persen dari 2,3 juta populasi Gaza terpaksa mengungsi. Ribuan orang tinggal di tempat penampungan sementara yang dikelola PBB di selatan pemukiman tersebut. PBB mengatakan satu dari empat populasi Gaza terancam menghadapi kelaparan ekstrem. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement