Dalam pidatonya di KTT tersebut, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengkritik ketidakberdayaan PBB. Apalagi, Dewan Keamanan yang diveto AS karena beberapa resolusi yang kritis terhadap Israel.
"Kita harus membangun sistem pemerintahan global yang adil dan merata, dan memiliki kapasitas untuk menanggapi kebutuhan semua orang dalam situasi ancaman dan kerugian," ujar Ramaphosa.
KTT GNB yang berlangsung sepekan merupakan pertemuan negara-negara terbesar di dunia setelah PBB. Pertemuan tingkat tinggi itu dihadiri 120 negara anggota GNB, 18 negara pengamat, dan 10 organisasi.
Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk menghentikan pengeboman terhadap daerah kantong yang diblokade tersebut. Netanyahu juga menolak mengambil langkah menuju pembentukan negara Palestina, dalam skenario pascaperang yang dia siapkan.