Sabtu 03 Feb 2024 22:06 WIB

Irak dan Suriah Kompak Ingin Pasukan Amerika Serikat Hengkang dari Negara Mereka

Amerika Serikat melancarkan serangan ke Irak dan Suriah

Rep: Kamran Dikarma / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. Amerika Serikat melancarkan serangan ke Irak dan Suriah
Foto:

CENTCOM mengatakan, fasilitas yang terhantam serangan Amerika Serikat meliputi pusat komando dan kendali serta pusat intelijen, tempat penyimpanan roket, rudal dan drone.

Fasilitas rantai pasokan logistik serta amunisi kelompok milisi dan sponsor Garda Revolusi Iran yang memfasilitasi serangan terhadap pasukan Amerika Serikat dan koalisinya termasuk dalam target yang diserang.  

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan, serangan pada Jumat lalu itu hanya awal dari respons negaranya.

“Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih. Amerika Serikat tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia. Namun biarlah semua orang yang ingin menyakiti kami mengetahui hal ini: Jika Anda menyakiti warga Amerika, kami akan membalasnya,” ujarnya, dikutip laman Anadolu Agency.

Pada Ahad (28/1/2024) lalu, serangan pesawat nirawak ke Tower 22 membunuh tiga tentara Amerika Serikat melukai sedikitnya 34 lainnya. 

Tower 22 merupakan sebuah instalasi militer terpencil di Yordania, dekat perbatasan Irak dan Suriah. Washington menuding kelompok milisi Perlawanan Islam (Islamic Resistance) yang berbasis di Irak mendalangi serangan tersebut. Perlawanan Islam, yang didukung Iran, memang mengakui bahwa mereka aktor di balik penyerangan ke Tower 22.

Pada Rabu (31/1/2024) lalu, Iran mengatakan ia akan dengan tegas merespons setiap serangan yang menargetkan wilayah atau kepentingannya. Di hari yang sama, Kepala Korps Garda Revolusi Iran Hossein Salami juga menyampaikan bahwa negaranya tidak takut terlibat peperangan dan konfrontasi dengan Amerika Serikat

Baca juga: Mengapa Kita Dianjurkan Perbanyak Shalawat? Ini Penjelasan Imam Al Ghazali

“Belakangan ini, kami mendengar beberapa ancaman dari para pejabat Amerika, yang kepadanya kami sampaikan… kami tidak membiarkan ancaman apa pun tidak terjawab dan kami tidak menginginkan perang, namun kami tidak takut berperang,” kata Salami kepada media pemerintah Iran, dikutip laman Al Arabiya.  

photo
Korban perang Suriah terendah - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement