Kamis 15 Feb 2024 15:04 WIB

Serangan Israel Bunuh Tujuh Warga Sipil di Lebanon

Hizbullah mengatakan dua pejuang Hizbullah juga tewas dalam serangan di Lebanon.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Petugas pertahanan dan penyelamat sipil membersihkan puing-puing dari sebuah bangunan yang diserang Rabu malam oleh serangan udara Israel, di kota Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 15 Februari 2024.
Foto:

Angkatan bersenjata Israel itu menambahkan beberapa target milik pasukan elit Hizbullah, Pasukan Radwan yang dianggap pasukan khusus kelompok itu.

Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA) mengatakan serangan ke sebuah rumah di Souaneh membunuh perempuan warga Suriah, Rawaa al-Mohammed dan dua putranya, Hassan Mohsen yang berusia 13 tahun dan Amir Mohsen yang berusia dua tahun.

Video yang diambil dari kota itu menunjukkan warga menyisir puing-puing di salah satu gedung yang hancur dan mobil yang hangus terbakar. NNA juga melaporkan seorang pria tewas dan 10 lainnya terluka di Aadchit.

NNA mengidentifikasi korban tewas sebagai Hassan Ali Najm, pejuang Hizbullah. Di aplikasi kirim-pesan Telegram kelompok itu mengkonfirmasi Najm anggotanya.

Seorang sumber keamanan mengatakan empat orang yang merupakan anggota satu keluarga termasuk dua perempuan tewas dalam serangan berikutnya. Sumber mengatakan keluarga itu tidak memiliki hubungan apapun dengan Hizbullah.

"Seperti yang sudah kami tegaskan berkali-kali, Israel tidak tertarik berperang di dua front. Tapi bila diprovokasi, kami akan meresponsnya dengan kaut," kata juru bicara pemerintah Israel Ilana Stein pada kantor berita Reuters.

"Realitas saat ini, di mana puluhan ribu orang Israel mengungsi (dari utara) dan tidak bisa pulang ke rumah mereka, tidak tertahankan, mereka harus bisa kembali pulang dan hidup dengan damai dan aman," tambahnya.

Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan serangan ke Hizbullah merupakan prestasi besar. "Tapi kami akan melanjutkan operasi, ini bukan waktunya untuk berhenti," katanya.

"Kami selalu mengintensifkan serangan, dan harga yang harus dibayar Hizbullah semakin mahal," tambah Halevi.  

Pemimpin Hizbullah memperingatkan....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement