Selasa 20 Feb 2024 11:04 WIB

26 Negara Desak Israel Hentikan Agresi ke Rafah

Uni Eropa juga berupaya memastikan jeda kemanusiaan untuk pembebasan sandera.

Pasien ginjal menunggu perawatan di Rumah Sakit Al-Najjar di kamp Rafah, Gaza, Senin (19/2/2024).
Foto: EPA
Pasien ginjal menunggu perawatan di Rumah Sakit Al-Najjar di kamp Rafah, Gaza, Senin (19/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin (19/2/2024) mengatakan 26 negara anggotanya meminta Israel menghentikan operasi militer di Rafah, serta memastikan jeda kemanusiaan untuk pembebasan sandera dan penyediaan bantuan kemanusiaan warga Gaza. Pekan lalu, Israel melancarkan serangan ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya akan mengambil tindakan besar-besaran di Rafah, dan memerintahkan kementerian pertahanan untuk mengembangkan rencana evakuasi penduduk sipil dari kota tersebut. Dalam satu pekan terakhir, banyak pemimpin internasional menyuarakan keprihatinan mereka atas rencana serangan Israel ke Rafah.

Baca Juga

“Nah, 26 (negara anggota Uni Eropa) mendukung pernyataan yang saya keluarkan sebelum akhir pekan, meminta pemerintah Israel untuk tidak melancarkan operasi militer terhadap Rafah," kata Borrell setelah pertemuan Dewan Luar Negeri Uni Eropa.

"Mereka mengeluarkan pernyataan baru, yang pada dasarnya sama dengan pernyataan yang saya keluarkan sebelum akhir pekan, tetapi dengan paragraf tambahan, yaitu 'membutuhkan jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata yang berkelanjutan, pembebasan sandera tanpa syarat, dan penyediaan bantuan kemanusiaan,' tambahnya.

Sedikitnya 29 ribu orang telah tewas akibat serangan di Jalur Gaza, kata pemerintah setempat. Pada 24 November 2023, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata telah diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023.

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement