Jumat 24 May 2024 11:18 WIB

Pejabat PLO dan AS Bahas Urgensi Menghentikan Perang Gaza

Pembicaraan juga membahas penghentian tindakan Israel di Tepi Barat.

Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, (21/5/2024).
Foto: AP
Warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, (21/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Penasehat Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan, membahas perlunya menghentikan perang di Gaza antara Israel dengan Hamas. 

Hussein al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif PLO, memberikan pernyataan pada akun resmi X miliknya bahwa dirinya dan Sullivan membahas, perlunya segera menghentikan perang di Jalur Gaza dan memaksa Israel membuka semua penyeberangan untuk membawa makanan dan obat-obatan. Pembicaraan mereka juga membahas tentang "penghentian tindakan Israel di Tepi Barat, termasuk permukiman, penyerangan, penyerbuan dan penyitaan dana PA (Otoritas Palestina).

Baca Juga

Pekan lalu, media Israel melaporkan, Kementerian Keuangan Israel memblokir pendapatan pajak yang terutang kepada PA untuk bulan ini, sehingga jumlahnya mencapai 46 juta dolar AS (sekitar Rp 735,7 miliar) hingga 54 juta dolar AS (sekitar Rp 863,7 milar). “Tidak ada alternatif selain solusi politik komprehensif yang mengakhiri pendudukan dan mengarah pada pembentukan negara Palestina di bawah legitimasi internasional,” tegas al-Sheikh.

Ketegangan semakin meningkat di seluruh Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza. Di mana lebih dari 35.500 orang tewas menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Sedikitnya 505 warga Palestina di Tepi Barat telah terbunuh dan sekitar 5.000 lainnya terluka akibat tembakan senjata dari pasukan Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan setempat.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement