Kamis 29 Feb 2024 08:24 WIB

FPCI: Tak Ada Pembenaran bagi Rusia Menyerang Ukraina

Tak ada pembenaran alasan apa pun untuk Rusia menyerang Ukraina.

Pekerja layanan darurat membersihkan puing-puing dari blok apartemen yang rusak akibat serangan roket di Kyiv (Kiev), Ukraina, (23/1/2024).
Foto: EPA-EFE/OLEG PETRASYUK
Pekerja layanan darurat membersihkan puing-puing dari blok apartemen yang rusak akibat serangan roket di Kyiv (Kiev), Ukraina, (23/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal berpendapat, tidak ada pembenaran alasan apa pun untuk Rusia menyerang Ukraina. “Bahkan saya juga setuju pandangan, waktu itu ya, bahwa Ukraina tidak perlu masuk NATO. Saya juga setuju pandangan itu. Tapi tidak bisa ada justifikasi terhadap invasi Rusia terhadap Ukraina,” kata Dino di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Mantan dubes Indonesia untuk AS itu pun menegaskan, Indonesia tak memiliki masalah dengan Rusia dan Rusia juga bukanlah musuh Indonesia. Dia mengatakan pandangan yang diambil oleh FPCI mengenai konflik Ukraina-Rusia bukan sesuatu yang populer, tetapi hal tersebut konsisten dengan posisi Indonesia dalam menangani berbagai konflik di kawasan dan konflik internasional.

Baca Juga

Dino menambahkan, FPCI juga solid dalam mendukung perjuangan Palestina dengan mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung Palestina. Mengenai konflik Palestina dan Israel, pendiri FPCI itu berpendapat, banyaknya negara yang mengungkapkan pandangan mereka mengenai konflik tersebut di Mahkamah Internasional (ICJ) akan semakin memperkuat posisi moral dan posisi legal perjuangan Palestina.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah negara mana yang akan mengusung solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel karena secara retorika sudah banyak negara yang mengusung solusi tersebut. “Kunci dari solusi dua negara adalah Israel dan Palestina harus duduk sama-sama,” tegas Dino.

Dia juga berpendapat harus ada kombinasi dari beberapa negara untuk membujuk Palestina dan Israel agar bisa duduk bersama dan melakukan perundingan.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement