REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pada Jumat (1/3/2024) memperingatkan pentingnya gencatan senjata segera. Ia menyebut genosida di Jalur Gaza bisa terus terjadi jika kesepakatan gencatan senjata tidak dicapai dalam dua-tiga pekan ke depan.
"Jika dalam dua sampai tiga pekan ke depan kami tidak bisa mencapai gencatan senjata, maka itu berarti kami akan melihat putaran permusuhan lainnya, serangan terhadap Rafah, aksi pembantaian lainnya, dan berlanjutnya genosida," kata al-Maliki di sela-sela Forum Diplomasi Antalya.
Al-Maliki mengatakan PM Israel Benjamin Netanyahu ingin sepenuhnya mengusir orang-orang dari Gaza. Netanyahu diyakini tidak sebatas ingin membuat Gaza tidak bisa dihuni.
"Israel... mempunyai kepentingan jangka panjang tidak hanya untuk tetap berada di Tepi Barat, tetapi juga untuk mengusir orang-orang dari Tepi Barat ke Yordania dan juga untuk mencaplok wilayah Palestina," kata al-Maliki terkait kebijakan Israel di Tepi Barat.
"Itu sebabnya kami setiap hari menyaksikan penyitaan tanah Palestina di Tepi Barat, pembangunan permukiman ilegal, penghancuran rumah-rumah warga Palestina, serangan dari para pemukim terjadi di mana-mana," lanjutnya.
"Ketika semua orang fokus pada genosida yang terjadi di Gaza, kita harus selalu ingat bahwa tujuan Israel sebenarnya adalah Tepi Barat, yang disebut Wilayah Yudea dan Samaria," ungkapnya.