Ahad 03 Mar 2024 00:49 WIB

Kemenkes Gaza: Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Meningkat Jadi 30.320 Orang

Sebanyak 92 warga Palestina meninggal dan 156 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.

Warga Palestina melihat masjid Al Bokhari yang hancur menyusul serangan udara Israel di Deir Al Balah, Jalur Gaza selatan, 2 Maret 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina melihat masjid Al Bokhari yang hancur menyusul serangan udara Israel di Deir Al Balah, Jalur Gaza selatan, 2 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 92 warga Palestina meninggal dan 156 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, kata Kementerian Kesehatan wilayah tersebut pada Sabtu (2/3/2024). Jumlah korban meninggal akibat agresi Israel hingga kini mencapai angka 30 ribu jiwa.

“Pendudukan Israel melakukan 10 pembantaian terhadap sejumlah keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 92 orang mati syahid dan 156 orang terluka selama 24 jam terakhir,” kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Baca Juga

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” demikian dalam pernyataan itu.

Israel mengabaikan putusan sementara Mahkamah Internasional, dengan melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza, di mana sedikitnya 30.320 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 71.533 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina. Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituntut karena melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement