Jumat 08 Mar 2024 08:39 WIB

Buntut True Confidence, Houthi Sebut AS dan Inggris Serang Bandara Al Hudaydah

Al Hudaydah merupakan salah satu provinsi terpenting Yaman.

Seorang pendukung Houthi mengangkat drone tiruan di depan spanduk pemimpin tertinggi Houthi Abdul-Malik al-Houthi selama protes terhadap AS dan Israel dan untuk mendukung Palestina, di Sanaa.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang pendukung Houthi mengangkat drone tiruan di depan spanduk pemimpin tertinggi Houthi Abdul-Malik al-Houthi selama protes terhadap AS dan Israel dan untuk mendukung Palestina, di Sanaa.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA-- Kelompok Houthi Yaman pada Rabu (6/3/2024), mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan dua serangan udara kepada Bandara Internasional Al Hudaydah di Yaman barat. "Dua serbuan oleh pesawat tempur AS dan Inggris menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah," demikian laporan saluran televisi Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi lewat Telegram.

Namun tv tersebut tidak memberikan detil lebih lanjut mengenai apakah penyerbuan tersebut menyebabkan korban jiwa atau kerusakan material. Sementara itu AS maupun Inggris tidak memberikan pernyataan hingga berita disiarkan.

Baca Juga

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah dua pelaut tewas dan beberapa lainnya hilang karena Houthi menyasar kapal kargo True Confidence berbendera Barbados di Teluk Aden. Sebelum perang terjadi antara pemerintah Yaman dengan Houthi sembilan tahun lalu, Bandara Internasional Al Hudaydah menyediakan layanan penerbangan domestik dan internasional, namun saat ini tidak beroperasi.

Al Hudaydah, selain memiliki garis pantai yang panjang, juga merupakan salah satu provinsi terpenting Yaman karena menjadi tempat tiga pelabuhan vital. Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, dioperasikan, atau yang sedang menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan pesawat nirawak,

Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza yang menghadapi serangan brutal Israel didukung AS. Houthi menegaskan tekad mereka untuk melanjutkan operasinya hingga akhir perang. Sejak awal tahun ini, koalisi pimpinan AS telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai balasan atas serangan mereka terhadap kapal-kapal yang lewat, yang terkadang mendapat balasan dari kelompok tersebut.

Dengan intervensi Washington dan London serta terjadinya ketegangan yang semakin meningkat pada bulan Januari, Houthi mengumumkan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement