Jumat 22 Mar 2024 23:13 WIB

Draf Resolusi DK PBB Soal Gaza Rancangan AS Diveto Rusia, China

China sebut draf itu memungkinkan pembunuhan berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.

 Warga Palestina mencari orang hilang di bawah reruntuhan rumah keluarga Al Hajj yang hancur akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 19 Maret 2024.
Foto:

"Draf resolusi terkait Gaza yang diusulkan AS di Dewan Keamanan (DK) PBB tidak dapat diterima karena memungkinkan pembunuhan terhadap warga Palestina terus terjadi," kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun pada Jumat.

"Rancangan AS itu, sebaliknya, menjadi prasyarat bagi gencatan senjata, yang sama saja dengan memberi lampu hijau bagi kelanjutan tindakan pembunuhan, yang tidak bisa diterima," kata dia.

Zhang mengatakan bahwa draf resolusi itu sangat berat sebelah. Draf tidak secara tegas menyatakan penentangan terhadap rencana Israel menggelar operasi militer di Rafah, Jalur Gaza.

Sebelumnya pada hari yang sama, DK PBB melakukan pemungutan suara bagi rancangan resolusi itu, yang kemudian diveto oleh Rusia, China, dan Aljazair. Ketiga negara itu menilai seruan gencatan senjata dalam resolusi tersebut tidak efisien.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan negaranya tidak menoleransi seruan gencatan senjata yang tidak ada artinya. Dia menilai seruan gencatan senjata dalam resolusi itu adalah penipuan yang dilakukan oleh AS.

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement