Senin 25 Mar 2024 14:26 WIB

Israel Beri Syarat Khusus Jika Ingin Perang Berakhir

Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas, sejak 7 Oktober 2023.

Seorang pria Palestina duduk di samping mayat-mayat yang tertutup setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Nusairat, di rumah sakit Al Aqsa di Deir Al Balah, Jalur Gaza, (20/3/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Seorang pria Palestina duduk di samping mayat-mayat yang tertutup setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Nusairat, di rumah sakit Al Aqsa di Deir Al Balah, Jalur Gaza, (20/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir jika orang-orang Yahudi menetap di bagian utara wilayah itu. Hal ini diungkaplkan Zvika Fogel, Ketua Komite Keamanan Nasional Parlemen Israel, Knesset, Ahad (24/3/2024). 

"Israel harus menghentikan perang ketika orang-orang Yahudi menetap di seluruh wilayah utara Jalur Gaza," ujar Fogel kepada lembaga penyiaran publik Israel, KAN. Dia juga menyerukan “migrasi sukarela” warga Palestina dari Jalur Gaza.

Baca Juga

“Siapa pun yang mau bermigrasi secara sukarela akan mendapat hibah dari saya,” katanya. Di tengah kemarahan internasional, beberapa pejabat Israel telah mengusulkan untuk mendorong "migrasi sukarela" penduduk Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina yang digempur habis-habisan oleh Israel sejak Oktober tahun lalu menyusul serangan kelompok perlawanan Hamas yang menewaskan hampir 1.200 jiwa.

Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas dan 74.500 lainnya terluka di tengah kehancuran masal dan kelangkaan barang kebutuhan pokok di Gaza. Israel juga memberlakukan blokade sehingga warga Palestina di wilayah itu, terutama di bagian utara, terancam kelaparan.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu rusak atau hancur, menurut PBB.

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement