Selasa 02 Apr 2024 09:04 WIB

Pakar: Iran Harus Membalas Serangan Israel

Serangan tersebut digambarkan sebagai pelanggaran semua konvensi internasional.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Shmona, Israel utara, Rabu, (27/3/2024).
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Pasukan keamanan Israel memeriksa lokasi yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Shmona, Israel utara, Rabu, (27/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Peneliti senior Centre for Middle East Strategic Studies Abbas Aslani mengatakan, serangan yang tampaknya dilakukan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah merupakan "eskalasi serius" yang berbeda dari aksi saling balas antara Israel dan Iran selama bertahun-tahun.

"Pribadi target penting, termasuk komandan yang dianggap sebagai ujung tombak kepresidenan Iran di Suriah dan Libanon," kata Aslani seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (1/4/2024). Ia menambahkan lokasi serangan juga penting karena konsulat Iran dianggap sebagai teritori Iran di luar negeri. "Israel ingin memperluas cakupan perang untuk membawa Amerika Serikat ke cerita agar menarik lebih banyak perhatian warga Amerika," kata Aslani.

Baca Juga

"Mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka di lapangan, dan itu mengapa mereka ingin mengalihkan perhatian," tambah Aslani. "Kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghitung respon Iran. Ini bisa datang dari kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran secara tidak langsung, atau bisa juga datang dari Iran yang secara langsung melawan kepentingan Israel dan Amerika di wilayah tersebut, atau bisa juga kombinasi keduanya."

"Saya pikir Iran tidak akan memiliki pilihan selain membalas karena tanpa balasan maka akan menarik serangan Israel berikutnya," kata Aslani. Sebelumnya, dilaporkan lima orang tewas dalam serangan udara Israel yang meratakan kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi salah satu korban tewas dalam serangan itu. Duta Besar Iran di Suriah Hossein Akbari yang tidak terluka mengatakan lima orang tewas termasuk tiga personel militer. Ia mengatakan respon Iran akan "tegas."

Dikutip dari Aljazirah, Senin (1/4/2024) terlihat asap dari reruntuhan kantor konsulat yang terletak di distrik Mezzeh, Damaskus itu. Sementara mobil-mobil layanan darurat diparkir di depannya.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menggambarkan serangan tersebut sebagai pelanggar semua kewajiban dan konvensi internasional, dan ia juga menyalahkan Israel. Dalam pernyataan terpisah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan Iran berhak untuk memberikan reaksi dan akan memutuskan jenis respon dan hukuman pada agresor.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengecamnya sebagai 'serangan teroris.' "Kami mengutuk keras serangan teroris jahat yang mengincar gedung konsulat Iran di Damaskus yang membunuh sejumlah orang tidak bersalah," kata Mekdad dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Suriah, SANA.

Saat ditanya mengenai serangan tersebut juru bicara militer Israel menjawab: "Kami tidak memberikan komentar pada laporan media asing."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement