Selasa 09 Apr 2024 07:55 WIB

Australia Tak Puas Penjelasan Israel Tentang Kematian Pekerja Kemanusiaan

Australia menunjuk perwira militer senior untuk mempelajari penyelidikan Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
A man displays blood-stained British, Polish, and Australian passports after an Israeli airstrike, in Deir al-Balah, Gaza Strip, Monday, April 1, 2024. Gaza medical officials say an apparent Israeli airstrike killed four international aid workers with the World Central Kitchen charity and their Palestinian driver after they helped deliver food and other supplies to northern Gaza that had arrived hours early by ship.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
A man displays blood-stained British, Polish, and Australian passports after an Israeli airstrike, in Deir al-Balah, Gaza Strip, Monday, April 1, 2024. Gaza medical officials say an apparent Israeli airstrike killed four international aid workers with the World Central Kitchen charity and their Palestinian driver after they helped deliver food and other supplies to northern Gaza that had arrived hours early by ship.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan Israel belum memberikan penjelasan yang memuaskan tentang kematian tujuh pekerja kemanusiaan pekan lalu. Australia menunjuk seorang perwira militer senior untuk mempelajari penyelidikan Israel atas pembunuhan tersebut.

Pada Jumat (5/4/2024), Israel mengatakan pasukannya salah mengidentifikasi konvoi lembaga swadaya masyarakat World Central Kitchen (WCK) sebagai anggota Hamas. Israel membunuh tujuh staf WCK termasuk seorang warga Australia Lalzawmi Frankcom yang dipanggil "Zomi." Dua perwira dipecat dan beberapa tentara lainnya ditegur.

Baca Juga

Albanese mengatakan penjelasan mengenai kematian-kematian itu tidak cukup. Ia menambahkan mengingat hampir 200 pekerja kemanusiaan tewas sejak serangan Israel ke Gaza, Israel harus memberikan informasi mengenai apa yang akan dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.

"Sampai saat ini kami tidak menemukan penjelasan yang memuaskan, kami membutuhkan pertanggung jawaban yang tepat, kami membutuhkan transparansi penuh mengenai peristiwa itu dan saya pikir itu yang diharapkan masyarakat Australia," kata Albanese dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, Senin (8/4/2024).

Albanese menolak mengatakan tindakan seperti apa yang Australia anggap cukup atau apakah ia mempertimbangkan sanksi diplomatik bila Israel gagal memberikan lebih banyak informasi. Australia menunjuk pensiunan perwira angkatan udara untuk mempelajari penyelidikan Israel dan memberikan nasihat pada Canberra apakah penyelidikan itu cukup dan apakah perlu tindakan yang perlu dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban.

Bulan lalu Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merusak posisi negaranya di dunia internasional dengan pendekatannya terhadap perang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement