Rabu 17 Nov 2010 23:04 WIB

'Pembebasan Suu Kyi Karena Desakan China'

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Selasa (16/11) mengatakan bahwa China telah mempengaruhi junta Myanmar untuk membebaskan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi setelah dia membicarakan tentangnya dengan Presiden China Hu Jintao.

"Mengenai pembebasan Aung San Suu Kyi, presiden China membantu saya karena saya telah membicarakan mengenai tokoh ini dengan Hu Jintao pada saat dia berkunjung ke Prancis pada awal November," kata Sarkozy dalam suatu wawancara televisi.

"Penguasa China memiliki pengaruh terhadap junta Burma karena itu saya membahas hal itu dengan Hu," katanya.

China menolak mengomentari tentang pembebasan oleh Myanmar atas ikon demokrasi Suu Kyi, namun mengatakan pihaknya berharap negara junta militer itu akan melanjutkan rencananya untuk menegakkan demokrasi.

Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah Sabtu (13/11), kurang dari seminggu setelah pemilu yang memperkokoh cengkeraman junta militer pada kekuasaan, tapi secara luas dikritik oleh aktivis demokrasi dan pemimpin Barat sebagai palsu.

China adalah pemasok utama senjata ke Myanmar, tetangga selatan, dan pembeli sumber daya alamnya. "Saya berharap dia akan menikmati sekali lagi semua hak politiknya dan jika situasi tidak memperbaiki, yang jelas akan menjadi masalah bagi daya tahan usaha Prancis di Burma, "kata Sarkozy.

Perusahaan energi raksasa Prancis total adalah salah satu investor asing terbesar di Myanmar.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement