Senin 02 Mar 2015 21:09 WIB

Jutaan Warga Suriah Tidak Miliki Pasta Gigi, Sabun dan Tisu

Red:
Sebuah keluarga Suriah di kamp pengungsi.
Foto: Australian Red Cross
Sebuah keluarga Suriah di kamp pengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Palang Merah menyebutkan, kebutuhan dasar seperti sabun, pasta gigi dan tisu akan sangat membantu jutaan warga Suriah untuk bisa hidup lebih layak. Hingga saat ini konflik di negara tersebut masih terus berlangsung.

Angka terbaru yang dikeluarkan Palang Merah menunjukkan lebih dari 16 juta warga Suriah - lebih dari 60 persen dari penduduk negeri itu - memerlukan bantuan.

Palang Merah sekarang meluncurkan kampanye baru guna membantu keluarga Suriah mendapatkan kebutuhan hidup dasar seperti pasta gigi, sabun, tisu dan pembalut untuk wanita - hal-hal yang susah didapat di sana karena terus berlanjutnya konflik sipil.

Kepala program internasional Palang Merah Peter Walton mengatakan lembaganya sejauh ini sudah menyediakan makanan, air, layanan kesehatan dan penampungan bagi sekitar 3,5 juta orang. Namun bantuan internasional diperlukan untuk menyediakan kebutuhan dasar lainnya.

"Bayangkan anak-anak harus ke sekolah di pagi hari namun mereka tidak bisa menggosok gigi, tidak bisa mandi menggunakan sabun, atau tidak punya tisu atau pembalut wanita, " katanya baru-baru ini.

"Ini semua kebutuhan dasar. Bila pun mereka memiliki uang untuk membeli, banyak toko yang sudah tutup atau tidak memiliki persediaaan. Bila pun ada mereka terutama wanita dan anak-anak akan berada dalam situasi berbahaya bila harus keluar untuk membeli," lanjut Walton.

Bulan Maret ini konflik sipil memasuki tahun keempat, konflik yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar sejak Perang Dunia ke-2.

Sekitar 7,6 juta orang yelah kehilangan tempat tinggal mereka dan 3,2 juta telah meninggalkan negeri itu.

Pekerja bantuan Palang Merah Jess Letch sudah membantu banyak warga Suriah yang mengungsi di negara tetangga Lebanon dan Yordania.

"Mayoritas para pengungsi ini hidup dalam keadaan relatif aman, namun bisa dengan mudah keadaan bagi mereka berubah lagi," kata Letch.

Dia mengatakan banyak orang yang tinggal di gedung yang sudah ditinggal pemiliknya, penginapan sementara ataupun apartemen yang penuh sesak dengan listrik terbatas dan tidak ada air bersih.

Keterbatasan ini sudah menyebabkan merebaknya wabah polio, campak dan penyakit lainnya.

"Menyediakan kebutuhan dasar seperti tisu, sabun ataupun odol dan mengajarkan mereka bagaimana hidup sehat seperti misalnya mencuci tangan akan membantu mengurangi penyebaran penyakit." kata Letch.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement