Senin 14 May 2018 11:06 WIB

Ratusan Warga Rusia Protes Pemblokiran Telegram

Publik Rusia juga memprotes kebijakan sensor internet

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Telegram diblokir (ilustrasi)
Foto: ilustrasi Mardiah
Telegram diblokir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ratusan warga Rusia menggelar demonstrasi di Moskow pada Ahad (13/5). Aksi digelar dalam rangka memprotes keputusan pemerintah memblokir aplikasi perpesanan Telegram.

Dalam aksi tersebut, massa memekikkan slogan-slogan anti-pemerintah. Mereka pun membentangkan spanduk bertuliskan protes terhadap sensor internet. Ada pula dari peserta aksi yang melemparkan pesawat kertas ke udara, yang melambangkan logo Telegram.

Politisi oposisi Mikhail Kasyanov mendukung dan berpartisipasi dalam aksi tersebut. "Pihak berwenang ingin mengambil pesan rahasia kami, kehidupan pribadi kami," ujar Kasyanov kepada para demonstran.

Menurutnya pemblokiran Telegram tidak layak dilakukan di era bebas berinternet seperti saat ini. "Internet adalah kebebasan utama yang ada bagi kita semua. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," katanya menegaskan.

Aksi unjuk rasa menentang pemblokiran Telegram juga dilakukan ribuan warga Rusia bulan lalu. Namun seruan dan tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut tak direspons Pemerintah Rusia.

Pemerintah Rusia memblokir Telegram pada 16 April lalu atas perintah dari pengawas komunikasi negara, Roskomnadzor. Hal ini dilakukan setelah Telegram menolak permintaan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) agar memberinya akses ke perpesanan tanpa enkripsi.

FSB mengatakan hal ini perlu dilakukan agar mereka lebih leluasa memantau ancaman keamanan seperti teroris. Namun Telegram berkukuh hal tersebut tak dapat dilakukan karena merupakan pelanggaran atas privasi pengguna.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement