Sabtu 14 May 2011 15:17 WIB

Australia akan "Buang" Pencari Suaka ke Negara Lain

Jenis perahu yang biasa digunakan para pencar suaka dan imigran gelap ke Australia
Foto: ABC News
Jenis perahu yang biasa digunakan para pencar suaka dan imigran gelap ke Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Perahu motor terbaru membawa para pencari suaka yang akan tiba di Australia akan dikirim ke negara lain untuk diproses, kata pemerintah, Sabtu saat negara itu melaksanakan kebijakan baru yang kontroversial.

Menteri Imgrasi Chris Bowen tidak mengatakan ke mana 32 pencari suaka terbaru yang tiba di perairan Australia Jumat malam akan dikirim. Tetapi mengaku, Australia talah menandatangani satu perjanjian dengan Malaysia mengenai penanganan orang-orang perahu.

Mereka akan dikirim ke satu negara ketiga sesuai dengan peraturan regional apabila mereka memasuki wilayah kami," kata Bowen kepada wartawan.

Sepekan lalu Australia mengumumkan perubahan-perubahan pada kebijakan imigrasinya yang bertujuan untuk menghentikan orang yang diselundupkan dan membendung perahu-perahu yang membawa para pencari suaka ke negeri itu.

Berdasarkan peraturan baru itu, Australia akan mengirim 800 pencari suaka ke Malaysia untuk diproses dan sebaliknya Canberra setuju menerima 4.000 orang yang telah dinilai sebagai pengungsi dari Malaysia untuk dimukimkan selama empat tahun.

Australia juga sedang melakukan perundingan dengan tetanganya di utara Papua Nugini mengenai pembukaan satu pusat pemrosesan imigrasi, tetapi belum ada kesepakatan dicapai.

Bowen memperingatkan bahwa siapapun yang tiba di Australia dengan menumpang perahu motor tidak dapat lagi diproses di Australia. "Kami tidak akan menerima dan memproses orang-orang yang mencari suaka yang tiba di Australia dengan perahu motor," tambahnya.

Para pencari suaka yang terakhir datang akan dibawa ke wilayah Christmas Island, Samudra India, di mana orang-orang perahu biasanya ditahan sampai klaim mereka dapat dinilai, dan memberikan biometri dasar sebelum dibawa ke negara lain .

Ia mengatakan Australia, yang menampung lebih dari 7.800 orang perahu yang tiba di perairannya sejak awal tahun 2010, sedang berusaha membuat satu satu solusi regional masalah penyelundupan orang.

"Pesan saya kepada para penyelundup manusia dan para pencari suaka adalah sangat jelas: jangan datang dengan menggunakan perahu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement