Jumat 21 Nov 2014 02:30 WIB

Asia Khawatirkan Hallyu Effect

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Mansyur Faqih
Psy dengan Gangnam Style-nya.
Foto: popdust.com
Psy dengan Gangnam Style-nya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kultur Japan popular (Jpop) menuai kritik saat merambah Korea Selatan (Korsel). Muncul kekhawatiran kalau budaya dan nilai tradisi negara gingseng itu akan rusak dengan kehadiran Jpop.

Kini, kultur Korea popular (Kpop) menuai fenomena serupa di Asia. Para pakar budaya negara Asia pun mengekspresikan kekhawatiran mereka akan efek merusak dari tayangan hiburan Korea.

Para jurnalis negara tujuan Kpop seperti Thailand dan Mongolia mengungkapkan generasi muda di sana bahkan terpengaruh demam operasi plastik yang lazim dilakukan warga Korsel.

"Banyak wanita Mongolia yang pergi ke Korea untuk operasi plastik. Itu jarang dilakukan wanita Mongolia hingga tayangan Korea mulai mengudara 10 tahun lalu," ungkap kepala editor Cosmopolitan Mongolia, Khaliuna Bold seperti dikutip Korea Times, Kamis (20/11).

Disebutkan, wanita di sana sangat terpengaruh pula oleh riasan wajah ala gadis Korea. Hampir tiap saluran televisi Mongolia memiliki acara Korea.

Dalam 10 tahun terakhir, permintaan operasi plastik di Thailand juga meningkat seiring popularitas acara televisi Korea. Reporter harian berbahasa Inggris di Bangkok, the Nation mengatakan efek budaya Korea atau Hallyu lebih besar terasa dibanding Hollywood.

Alasannya, karena adanya relasi sesama Asia. Para jurnalis lain seperti Malaysia dan Bhutan juga mengatakan hal serupa.

Hallyu berefek jauh juga pada gaya busana, kuliner, tatanan rambut dan pola pergaulan muda mudi Asia. Merek-merek berbau Korea selalu digandrungi anak muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement