Rabu 17 Dec 2014 09:35 WIB

Ulil: Umat Islam Kok Mudah 'Bingungan' Sih?

Kicauan Ulil tentang kebijakan pemerintah Malaysia.
Foto: Republika
Kicauan Ulil tentang kebijakan pemerintah Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla mengkritik keputusan pemerintah Malaysia terkait penggunaan kata 'Allah'. Itu lantaran belum lama ini, pengadilan tertinggi Malaysia memutuskan bahwa kelompok Kristiani tidak boleh menggunakan kata 'Allah' untuk merujuk pada Tuhan mereka.

Ulil yang terkena pencekalan pihak imigrasi Malaysia pada Oktober lalu, menyuarakan pendapatnya terkait kebijakan pemerintah Malaysia. Dia pun semakin heran dengan tindakan pemerintah Malaysia yang menghukum denda sebuah radio sebesar 10 ribu ringgit atau sekitar Rp 36,5 juta lantaran meminta pendapat kepada seorang akademikus University of California, Reza Aslan.

"Radio BFM Malaysia didenda 10 ribu ringgit karena menyiarkan wawancara tentang penggunaan kata Allah dengan Reza Aslan. Menggelikan. :)," ujarnya melalui akun Twitter, @ulil. (Baca: Dianggap Menyesatkan Umat Islam, Ulil Masuk Daftar Hitam Imigrasi Malaysia)

Ulil pun menyoroti mengapa bisa muncul kebijakan seperti itu di negara yang dipimpin Perdana Menteri Najib Razak tersebut. "Seperti kita tahu, di Malaysia orang Kristen dilarang memakai kata Allah, karena itu milik orang Islam saja."

Ulil pun mempertanyakan mengapa pengadilan Malaysia bisa membuat argumentasi yang menggelikan. "Menurut pengadilan Malaysia: Jika kata Allah dipakai umat Kristiani, bisa bingungkan umat Islam. Umat Islam ini kok mudah bingungan sih?" ujar peraih gelar doktor di Universitas Harvard tersebut.

 

Info seputar sepak bola silakan klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement