Ahad 01 Mar 2015 15:38 WIB

Pembunuhan Boris Nemtsov Masih Diselidiki

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia yang ditembak orang tidak dikenal, Jumat (27/2).
Foto: the telegraph
Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia yang ditembak orang tidak dikenal, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Komite Investigasi Rusia sedang menyelidiki beberapa kemungkinan motif pembunuhan pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov. Penyelidikan termasuk di dalamnya posisi Nemtsov dalam perang Ukraina, kehidupan politik dan personalnya, isu ekstrimis atau posisinya dalam destabilisasi negara.

Nemtsov telah dilaporkan sedang mempersiapkan dokumen bukti keterlibatan militer Rusia di Ukraina pada beberapa minggu sebelum kematiannya. Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengatakan Nemtsov telah mendeklarasikan bahwa ia akan menunjukan bukti nyata partisipasi pasukan bersenjata Rusia.

"Seseorang ketakutan, jadi mereka membunuhnya," kata Poroshenko. Para penyidik juga menyelidiki kemungkinan Nemtsov dibunuh ekstrimis karena ia adalah Yahudi. Selain itu, adanya kemungkinan pembunuhan oleh rekan oposisinya sendiri untuk mengkambinghitamkan Putin.

Pascapembunuhan Nemtsov, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengecam keras. Ia menyebut pembunuhnya keji dan sinis. Putin mengaku bersumpah akan menemukan pembunuhnya. Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan Putin telah mencatat bahwa pembunuhan kejam ini telah sangat provokatif.

Dalam sebuah telegram untuk ibu Nemtsov, Putin berjanji akan menyeret pelaku penembakan ke pengadilan. Putin juga memuji keterbukaan dan kejujuran mantan perdana menteri Rusia itu. Telegram tersebut dipublikasikan di situs Kremlin.

"Ini sebuah ledakan untuk Rusia. Jika pandangan politik dihakimi hingga seperti ini, maka Rusia tidak punya masa depan," kata seorang pemimpin oposisi, Sergei Mitrokhin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement