Rabu 04 Mar 2015 17:48 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Wapres Imbau WNI di Australia Saling Jaga

duo Bali Nine terpidana mati.
Foto: abc
duo Bali Nine terpidana mati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berharap adanya gangguan yang terjadi di Konsulat Jenderal RI di Sidney, Australia menyusul peletakan balon berisi cairan merah di kantor tersebut pada Senin malam.

"Biar saja nanti polisi disana menjaga kedutaan itu. (Kami) tidak mengharapkan hal itu sama sekali, tapi itu mungkin ekspresi ketidaksenangan saja," kata Kalla yang ditemui di Kantor Wapres di Jakarta pada Rabu, (4/3).

Insiden peletakan balon berisi cairan merah di KJRI di Sydney itu diduga terkait protes mengenai akan dilaksanakannya hukuman mati terhadap dua warga Australia terlibat kasus narkoba Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Wapres menilai protes terhadap pelaksanaan hukuman mati memang terjadi di beberapa tempat sebagai tanda ketidakpuasan.

Kendati demikian, JK menjelaskan bahwa Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menlu Australia Julia Bishop telah menjelaskan posisi Indonesia terkait hukuman tersebut. "Kemarin Menlu Australia bicara dengan Menlu Indonesia. Menlu Indonesia menjelaskan ini posisinya yang memutuskan bukan Presiden (Jokowi), (tapi) yang memutuskan pengadilan," kata Wapres Kalla.

Wapres menegaskan tidak ada ancaman keselamatan dan keamanan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di Australia.

Sementara itu KJRI Sydney telah mengimbau seluruh WNI di wilayah kerja New South Wales, Brisbane dan South Australia agar tenang dan terus berhati-hati. "Kami mengimbau masyarakat Indonesia di Australia untuk saling menjaga dan berkoordinasi sambil tetap melaksanakan kegiatan rutinnya masing-masing," kata Konsul Jenderal RI di Sydney Yayan GH Mulyana dalam pernyataan pers.

Data yang diperoleh dari rekaman CCTV memperlihatkan balon tersebut diletakkan oleh seorang yang diduga berkelamin perempuan pada Senin malam (2/3). Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney berada dalam pengawasan dan penjagaan polisi setempat, setelah insiden tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement