Jumat 06 Mar 2015 09:34 WIB

Tekanan Putin Disalahkan atas Kasus Pembunuhan Kritikus Kremlin

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Vladimir Putin berusaha untuk mengubah Ukraina menjadi negara yang gagal sambil membungkam penolakan di rumah, kata seorang pejabat NATO, menunjuk Presiden Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan kritikus Kremlin, Boris Nemtsov.

"Tujuan Presiden Putin tampaknya untuk mengubah Ukraina menjadi negara gagal dan untuk menekan dan mendiskreditkan suara alternatif di Rusia," kata Wakil Sekretaris Jenderal NATO Alexander Vershbow seperti dikutip reuters, Kamis (5/3).

"Kami telah melihat bahwa korban tidak hanya di Ukraina timur, dengan pembunuhan brutal Boris Nemtsov Jumat lalu," kata Vershbow anggota parlemen dari negara-negara Uni Eropa di sebuah konferensi di Riga.

Pada Rabu (4/3) lalu, Putin mengatakan bahwa pembunuhan Nemtsov, mantan wakil perdana menteri yang ditembak mati pekan lalu, adalah tragedi memalukan. Kremlin menyangkal keterlibatannya dan mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah provokasi untuk mendiskreditkan Putin.

"Sementara kita tidak tahu siapa yang menarik pelatuk, kita tahu bahwa Boris Nemtsov adalah suara yang kuat bagi demokrasi dan menentang keterlibatan Rusia di Ukraina dan di antara mereka difitnah sebagai pengkhianat dan kolumnis kelima di propaganda resmi Rusia, "kata Vershbow.

Sejak musim panas lalu, laporan telah beredar di dalam negeri yang menyatakan banyak tentara Rusia tewas dalam pertempuran di bagian timur Ukraina di mana lebih dari 5.600 orang telah tewas dalam pemberontakan pro-Rusia.

Moskow membantah telah mengirim senjata atau pasukan ke wilayah tersebut dan mengatakan setiap warga Rusia yang berjuang di Ukraina adalah sukarelawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement