Kamis 30 Apr 2015 07:26 WIB

Pasukan Perdamaian PBB Klaim Pukul Mundur Pemberontak Tuareg

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Kaum pemberontak Tuareg.
Foto: AP/David Guttenfelder
Kaum pemberontak Tuareg.

REPUBLIKA.CO.ID,GOUNDAM -- Pasukan penjaga perdamaian PBB dari Swedia mengklaim telah memukul mundur serangan pemberontak di Timbuktu sebanyak dua kali dalam dua hari terakhir.

"Pemberontak yang dilengkapi senjata alat berat mundur dari utara kota pada hari Rabu," ujar seorang komandan Swedia, seperti dilansir dari bbc.co.uk, Kamis (30/4).

 Pertempuran itu telah meningkatkan kewaspadaan di beberapa kawasan lain dalam beberapa hari terakhir.

Sebuah milisi pro-pemerintah mengatakan telah merebut kembali kota timur Menaka, sementara koalisi pemberontak Tuareg juga mengaku telah mengambil kota Lere.

Kelompok yang dikenal sebagai Coordination of Movements for Azawad ini mengklaim di Twitter bahwa mereka berada di balik pembunuhan tiga orang di sebuah kamp militer di Goundam, Mali pada Rabu (29/4) pagi.

Serangan pemberontak itu menimbulkan kekhawatiran warga sipil di Timbuktu, meski pasukan penjaga perdamaian sudah ditempatkan.

''Orang-orang ketakutan dan mengira ada serangan pemberontak. Saat malam, saya melihat kendaraan lapis baja dengan tentara dari Burkina Faso berkendara menuju pinggiran utara. Saya berharap mereka menghabiskan malam di sana. Serangan biasanya datang dari utara," tambahnya.

Salah seorang pemimpin misi penjaga perdamaian PBB Letkol Carl-Magnus Svensson mengatakan, pihaknya telah melakukan baku tembak dengan pemberontak selama dua hari.

"Mereka dalam posisi lemah, lalu mundur," ujarnya.

Timbuktu dan bagian utara Mali diambil alih oleh pemberontak yang bersekutu dengan kelompok jihad pada tahun 2012. Perancis campur tangan pada bulan Januari 2013 dan PBB mulai mengerahkan 10 ribu pasukan penjaga perdamaian pada bulan Juli tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement