Jumat 22 May 2015 16:14 WIB
Pengungsi Rohingya

Soal Rohingya, Australia: Penjahatnya Adalah Myanmar

Julie Bishop
Foto: abc news
Julie Bishop

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mendesak masyarakat dunia menekan Myanmar untuk menghentikan kedatangan manusia perahu Rohingya, yang mencari suaka.

Kepada harian The Australian Bishop mengatakan Myanmar harus ditekan untuk mengatasi krisis ini, terutama dalam kaitannya menangani sekitar 1,1 juta orang Rohingya.

"Saya rasa harus ada tekanan dari dunia internasional, termasuk dari Barat, kepada Myanmar agar memperlakukan Rohingya secara manusiawi dan mengizinkan mereka tinggal (di Myanmar) secara damai," kata dia.

Sehari setelah Indonesia memberikan keterangan resmi akan menerima pengungsi Rohingya yang terkatung-katung dilautan dengan alasan kemanusiaan, Perdana Menteri Australia, Tony Abbot justru menegaskan kebijakannya untuk tidak akan menerima pencari suaka dan mengembalikannya ke negara asal.

"Negara yang harus memikul tanggung jawab terbesar adalah negara-negara di kawasan yang letaknya paling dekat dengan sumber masalah. Sekarang, penjahatnya adalah Myanmar karena di Myanmar-lah masalah ini berasal," " kata PM Abbott.

Pernyataan PM Abbott yang terkesan sama sekali tidak mau meringankan krisis manusia perahu di Asia Tenggara menafikkan kenyataan bahwa para pencari suaka yang telah diselamatkan di Aceh berada dalam kondisi sangat buruk seperti dehidrasi, kekurangan gizi, dan trauma berat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement