Rabu 05 Aug 2015 19:14 WIB

Perempuan Korban Perang Afghanistan Naik 23 Persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Perempuan Afghanistan
Perempuan Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan jumlah perempuan dan anak-anak terluka atau tewas akibat perang Afghanistan melawan Taliban dan gerilyawan lainnya terus meningkat.

PBB melaporkan jumlah korban dalam konflik Afghanistan selama hampir 14 tahun naik satu persen pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

‘’Namun, jumlah korban perempuan naik 23 persen dan anak-anak 13 persen,’’ kata Direktur Unit Hak Asasi Manusia Asisten Misi PBB di Afghanistan Danielle Bell, Rabu (5/8).

Ia mengatakan kenaikan korban di kalangan perempuan dan anak-anak mengkhawatirkan karena pertempuran. UNAMA PBB mengatakan 70 persen korban sipil tewas karena pasukan pemberontak.

Laporan UNAMA mengatakan sebanyak 4.921 kematian warga sipil dan luka-luka tercatat pada semester pertama tahun ini.

"Sebagian besar atau 90 persen dari seluruh korban warga sipil akibat bom rakitan, serangan kompleks dan bunuh diri dan pembunuhan yang ditargetkan," katanya.

PBB tidak dapat memverifikasi apakah Taliban menggunakan warga sipil sebagai tameng. Tetapi, sejumlah besar korban yang disebabkan oleh pasukan pro-pemerintah berasal yang terlibat pertempuran di wilayah pemukiman.

Pasukan keamanan Afghanistan telah memerangi Taliban sejak Amerika Serikat (AS) dan pasukan tempur internasional ditarik tahun lalu. Taliban berusaha untuk mengambil keuntungan dengan meningkatnya serangan mereka, menyebar dari selatan dan timur ke utara, dan bergabung dengan kelompok pemberontak lainnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement